Target Transaksi BBTF 2024 Sebesar 8,1 T

0

ihgma.com, Nusa Dua – Putu Winastra, Ketua Komite BBTF 2024 sekaligus Ketua ASITA Bali mengatakan target transaksi yang mau dicapai dalam BBTF 2024 adalah sebesar 8,1 Triliun. Target itu tentu lebih tinggi dari pelaksanaan BBTF tahun 2022 dan 2023.

Sebagai perbandingan kontrak bisnis yang dihasilkan dalam satu tahun selama acara B2B kami mencapai Rp 6,7 triliun pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan sebesar 29,7 persen dibandingkan dengan Rp 5,2 triliun yang dihasilkan pada tahun 2022.

“Sebuah kemajuan yang sangat menjanjikan yang diharapkan akan terus meningkat di bulan-bulan mendatang karena itu  pada tahun ini kami menargetkan Rp 8,1 triliun kontrak bisnis dihasilkan dari event ini,”tegas Putu Winastra.

Selain target tinggi yang ingin dicapai, BBTF 2024 juga melakukan promosi sejumlah destinasi dengan pelaksanaan Post Tour. Putu Winastra menyebutkan sejumlah highlight Post Tour yaitu Post Tour ke Bangli dengan  kapasitas 10 peserta & Post tour ke Bongkasa untuk 15 peserta yang  didukung oleh KBA Tur & De Umah Bali. Ada juga Post Tour Badung yang didukung BSM Tours & Pelaga Eco Park sebanyak 10 peserta, Post Tour ke Singaraja sebanyak  30 peserta didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Post Tour ke Klungkung  yang didukung oleh Dinas Pariwisata Kab Klungkung untuk 15 peserta, Post Tour ke Karangasem dengan  10 peserta yang didukung oleh Nusa Dua Bali Tour serta Post Tour ke Tabanan, Jatiluwih sebanyak  10 peserta didukung oleh Restu Dewata Tours.

Sementara itu, dalam pelaksanaan event tahun ke-10 ini, BBTF juga  hadirkan beberapa hal baru seperti  Buyers application diperluas mencakup MICE, WO, EO dan Corporate, terbuka untuk market potential – lintas Kementerian dan lintas tourism. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada para buyer dan seller juga dilakukan upgrading system berbasis digital sehingga mempermudah akses melaui aplikasi di android dan iphone masing-masing.

Tahun ini, Komite BBTF menghadirkan talkshow Tourim Seminar dengan beberapa narasumber ternama dan mengundang para pemangku kepentingan dalam Tourim Seminar sebelum pameran dimulai. Peluang dan tantangan dari tren global baru dalam pariwisata, dan persaingan bisnis serta isu-isu pariwisata yang berlebihan akan dibahas. Pembelajaran baru mengenai praktik pariwisata berkelanjutan juga akan diulas, sebagai pengalaman yang dapat menciptakan hasil positif, yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi ekonomi lokal dan masyarakat yang bergantung pada pendapatan pariwisata.

Winastra juga  menyampaikan bahwa BBTF 2024 menjadi market place yang menjanjikan untuk ajang promosi produk-produk wisata Indonesia dimana Bali ditempatkan sebagai Window of Tourism Indonesia.

“Hal lain terkait BBTF 2024 , Kita akan mengadakan talkshow Tourism Seminar dengan judul: “Indonesia – Embracing Technology, Preserving Heritage” yang rencananya akan mengundang beberapa Kementerian sebagai narasumber – sebagai upaya merespon arahan pemerintah untuk fokus tidak lagi hanya pada pencapaian jumlah turis, namun ‘quality of spending’ wisatawan, sustainable environment, serta wellness and gastronomy,” sambungnya.

“Kami sangat senang dapat memperkenalkan “Exploring and Experiencing Sense of Indonesia’s Beauty” sebagai tema pelaksanaan BBTF ke-10 yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisata utama dengan menyoroti beragam atraksi wisata, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan membina kolaborasi yang memajukan industri pariwisata,” kata Winastra. ***igo

Leave A Reply

Your email address will not be published.