Korea Utara Izinkan Turis Asing Masuk Lagi setelah 4 Tahun
ihgma.com, Jakarta – Korea Utara kembali membuka pintu untuk wisatawan asing setelah penutupan ketat akibat pandemi pada 2020 lalu. Rombongan asal Rusia akan menjadi turis pertama yang berwisata di negeri Kim Jong Un tersebut pada tahun ini.
Melansir CNBC Indonesia dari Reuters, rombongan asal Rusia akan melakukan perjalanan di Korea Utara selama empat hari. Mereka akan berangkat pada 9 Februari 2024 dan akan singgah di Pyongyang dan resor ski. Tur ini disiapkan oleh lembaga yang berbasis di Vladivostok, Rusia.
Sebelumnya, gubernur wilayah timur Rusia yang berbatasan dengan Korea Utara, Primorsky Krai, telah mengunjungi Pyongyang untuk melakukan pembicaraan pada Desember.
Manajer umum Koryo Tours yang berbasis di Beijing, tetapi tidak terlibat dalam perjalanan tersebut, Simon Cockerell mengatakan bahwa mitranya di Korea Utara telah mengonfirmasi kunjungan rombongan turis asal Rusia akan dilakukan dalam keadaan khusus.
“Ini merupakan pertanda baik. Namun, saya ragu untuk mengatakan bahwa hal ini akan mengarah pada pembukaan yang lebih luas karena keadaan khusus untuk perjalanan kali ini,” kata Cockerell, Jumat (12/1/2024).
“Tetapi mengingat tidak ada wisatawan yang berkunjung selama lebih dari empat tahun, perjalanan wisata apa pun dapat dipandang sebagai langkah maju yang positif,” lanjutnya.
Sebelumnya, Korea Utara menerapkan beberapa kontrol perbatasan yang paling ketat di dunia selama penyebaran Covid-19. Hingga kini, pemerintah belum sepenuhnya membuka kembali akses masuk ke Korea Utara bagi orang asing.
Pada September, Kim Jong Un bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan puncak di Rusia timur. Dalam pertemuan tersebut, mereka berjanji untuk memperdalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan militer meskipun ada sanksi internasional.
Sektor pariwisata sendiri sebenarnya tidak terdampak oleh resolusi Dewan Keamanan PBB yang membatasi bisnis dengan Korea Utara terkait program senjata nuklir dan rudal balistiknya.
Menurut perkiraan NK News yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, Korea Utara sempat mengalami lonjakan wisatawan asal China yang memberikan pendapatan tambahan hingga US$175 juta atau sekitar Rp2,72 triliun (asumsi kurs Rp15.550/US$) pada 2019.