Kemenpar Lakukan Pertemuan Bilateral Dengan Zanzibar, Bahas Pertukaran Pelajar Hospitality
ihgma.com, Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno lakukan peresmian Business Center Poltekpar Bali yang berlokasi di Poltekpar Bali, Senin 2 September 2024.
Tujuan acara ini adalah untuk menjadi hub kolaborasi.
“Karena semakin banyak negara-negara ingin mengirimkan mahasiswanya ke sini untuk program short course atau degree, pertukaran pelajar dan sharing, tadi saya bersama Presiden Zanzibar menyampaikan keinginannya talenta-talenta hospitality di Zanzibar untuk dididik di Bali,” jelas, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno seperti dikutip dari TRibun Bali.
Lebih lanjutnya Sandi mengatakan produksi talenta-talenta Bali yang keluar dari pendidikan pariwisata di Poltekpar memiliki nilai kelas menengah.
Sementara itu, saat melakukan peresmian Business Center Poltekpar Bali, Sandiaga juga melakukan pertemuan bilateral dengan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Pertemuan tersebut menegaskan komitmen Indonesia dari segi penguatan ekonomi kreatif.
“UNCTAD menawarkan Indonesia sebagai sidang umum di 2025. Ini yang akan kita siapkan dan serahkan ke pemerintah selanjutnya. kedua kita bertemu dengan Menteri Ekonomi berbasis pengetahuan dari Aljazair, yang ingin belajar mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif kita,” imbuhnya.
Di Aljazair kata Sandi, mereka melihat Indonesia sebagai leader di sektor ekonomi kreatif dunia, mereka ingin Indonesia terus mengembangkannya dan bermitra.
Sementara itu, Presiden Zanzibar ingin segera menandatangani MoU dengan Indonesia untuk pengembangan pariwista terutama sumber daya manusia dan menariknya.
Nantinya Indonesia akan menerima mahasiswa dari Afrika ke Poltekpar Bali untuk bisa bertukar pengalaman, karena Afrika 30 persen ekonominya ditopang oleh pariwisata, sedangkan Bali sendiri juga sedang medesain menuju pariwisata yang berbasis sustainability.
“Ke Bali karena memang kita punya banyak PR di Bali tetapi di Bali ini menjadi acuan bahwa kunjungan wisatawan di Bali jumlah kunjungan 6 juta ini masih bisa mencetak pergerakan ekonomi. Dan sekarang mereka melihat bagaimana kita mengarahkan ke wilayah lain sebagai bentuk daripada antisipasi over tourism,” tutupnya.