4 Saran Asosiasi GM Hotel agar Efisiensi Anggaran Tak Bikin Gelombang PHK
ihgma.com – Jajaran Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) mengungkapkan bahwa mereka belum melakukan pertemuan langsung dengan perwakilan pemerintah untuk mendiskusikan dampak dari efisiensi anggaran.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (4/3/2025), asosiasi ini mempresentasikan hasil survei yang melibatkan 312 hotel di seluruh Indonesia mengenai efek dari efisiensi anggaran.
Wakil Ketua Umum IHGMA, Garna Sobhara Swara, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran berdampak signifikan pada pendapatan hotel, terutama bagi hotel-hotel yang berfokus pada tamu bisnis.
“Jadi untuk rata-ratanya, melalui riset yang telah kami lakukan, secara general, hotel kehilangan jumlah kamar sebanyak 35 persen,” kata Garna.

Apa Solusi yang Diberikan IHGMA untuk Mengatasi Masalah Ini?
Menanggapi isu efisiensi anggaran yang berpengaruh pada industri perhotelan, IHGMA mengajukan empat saran yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh pemerintah.
Saran tersebut sebagai berikut:
1. Insentif pajak atau pengurangan pajak hotel.
2. Pemberlakuan efisiensi secara bertahap agar dapat dievaluasi.
3. Program subsidi atau bantuan keuangan langsung.
4. Relaksasi kebijakan terkait operasional hotel.
Ketua Umum IHGMA, I Gede Arya Pering, menekankan pentingnya kebijakan efisiensi yang dipahami dari sudut pandang pemerintah, namun juga memperingatkan bahwa dampaknya ini memang nyata.
Ia menambahkan bahwa dampak dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh pemilik hotel, tetapi juga meluas kepada pekerja, pemasok, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berhubungan dengan hotel-hotel yang terdampak, termasuk terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti dikutip dari Kompas.
Mengapa Ini Penting untuk Diperhatikan?
Perubahan kebijakan anggaran dan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah dapat membawa konsekuensi luas bagi berbagai pihak di industri perhotelan.
Oleh karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga pengelola hotel, untuk saling berdiskusi dan menemukan solusi yang berkelanjutan agar dampak negatifnya dapat diminimalisir.