Kemenparekraf dan BMKG Akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

0

ihgma.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam proyek pengembangan aplikasi yang bernama Signature. Aplikasi prakiraan berbasis dampak (Impact Based Forecasting) ini berfungsi memprakirakan dampak tertentu dari cuaca di sejumlah tempat wisata di Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Signature tidak sekadar menunjukkan prakiraan cuaca, tetapi juga memprakirakan dampak dari cuaca tersebut. Selain itu, rekomendasi juga akan diberikan kepada wisatawan atau pengguna aplikasi sebagai antisipasi menghadapi dampak tersebut.

“Kalau impact based tuh bisa tahu, kalau cuacanya begini nanti dampaknya apa, apakah akan ada banjir, apakah akan ada longsor, dan seterusnya? Gak hanya sekedar memberikan prakiraan cuaca. Lalu rekomendasinya harus bagaimana? Apakah harus mengenakan baju hangat, harus banyak minum air putih, atau harus membawa obat-obatan. Nah akan ada rekomendasi semacam itu,” kata Dwikorita di gedung Kemenparekraf, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari berita Tempo pada Senin, 19 Agustus 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan hasil kajian dan survei lapangan terkait Gempa Sumedang yang terjadi sejak 31 Desember 2023. (Potongan Layar)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan hasil kajian dan survei lapangan terkait Gempa Sumedang yang terjadi sejak 31 Desember 2023. (Potongan Layar)

Ia menambahkan bahwa pilot project atau proyek percontohan aplikasi ini terbatas hanya pada tempat wisata Labuan Bajo. Aplikasi proyek percontohan ini akan diluncurkan November atau Desember tahun ini. Waktu peluncuran tersebut dipilih lantaran pada bulan-bulan tersebut terjadi peningkatan curah hujan dan La Nnina.

Sejumlah tempat wisata lain, Dwikorita meneruskan, nantinya akan terus ditambahkan ke dalam aplikasi. Aplikasi ini awalnya akan terpisah dari aplikasi prakiraan cuaca yang sudah ada, yaitu Info BMKG. Namun, Signature nantinya akan dimasukan atau disatukan ke Info BMKG. “Nantinya akan digabung. Sekarang belum, masih terpisah,” katanya.

Rekomendasi atau penjelasan perihal jalur evakuasi bencana, lanjut Dwikorita, tidak tersedia dalam Signature. Namun, ia mengatakan, BMKG sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) perihal jalur evakuasi.

“Jalur evakuasi untuk hotel-hotel itu disiapkan oleh hotel. BPBD dan BMKG di Labuan Bajo sudah berkoordinasi. Jadi kalau sedang di hotel, itu disiapkan oleh hotel. Jadi naik ke mana kalau ada potensi tsunami, naiknya ke lantai berapa, itu sudah. Tempat aman di mana kalau ada gempa, itu sudah ada,” ujar Dwikorita.

Leave A Reply

Your email address will not be published.