Hotel di Sumbar Mulai Rasakan Dampak Efisiensi Anggaran
ihgma.com, Padang: Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah saat ini turut berdampak pada sektor perhotelan di Sumatera Barat. Akibat efisiensi dimaksud, hampir semua reservasi hotel untuk kegiatan pertemuan, rapat dan seminar dari instansi pemerintah tahun ini minim.
Penghematan anggaran melalui perjalanan dinas menjadi tantangan bagi sektor pariwisata dalam menarik kunjungan wisata khususnya melalui Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE). Hal itu diungkapkan, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumatera Barat, Sari Lenggogeni, menyikapi adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
“MICE menjadi penyumbang cukup besar terhadap kunjungan wisata di Sumbar pada rentang 2023 dan 2024 lalu. Mengingat banyak kegiatan MICE berskala internasional dan nasional yang dipusatkan di Sumbar, khususnya Kota Padang. Namun dengan adanya kebijakan pemangkasan biaya perjalanan dinas, menurut Sari, pada 2025 kegiatan MICE akan berkurang signifikan. Hal itu menjadi tantangan bagi sektor pariwisata,” kata Sari, seperti dikutip dari RRI pada Jumat (7/2/2025).
Sementara, Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat, Rina Pangeran mengatakan, pendapatan hotel di Sumatera Barat mulai terdampak dengan kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Sebab, hampir semua reservasi dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sudah tidak ada lagi. Selama ini pendapatan dari hotel di Sumatera Barat 60 persennya berasal dari kegiatan pemerintah.
“Perlunya solusi dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan terkait dengan hal ini sebab dampak dari kebijakan ini sangat terasa bagi hotel yang ada di Sumatera Barat. Apalagi hotel merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar,” ujarnya.
Rina menambahkan, saat ini hotel yang menjadi anggota PHRI di Sumatera Barat sedang berupaya mencari cara untuk menutupi pemasukan yang hilang dari aktivitas kegiatan pemerintah. Hal ini agar bisnis hotel dapat terus berjalan sehingga tidak sampai harus merumahkan karyawan. Bobby Febrianda Melaporkan