Asalkan Transparan, Kebijakan Kontribusi Wisatawan Disambut Baik dan Siap Diterapkan di Bali

0

ihgma.com, Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata terus mendorong penerapan kontribusi wisatawan.

Hal ini mengingat kontribusi sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Bali sebagai sektor utama perekonomian Bali.  Dispar pun telah mengumpulkan para pelaku dan industri pariwisata guna untuk turut serta mengambil peran membantu penerapan kebijakan.

Mereka dikumpulkan dalam sebuah acara sosialisasi program kontribusi wisatawan kepada pelaku industri yang dilaksanakan pada Jumat, 3 Februari 2023 di Kantor Dispar Bali.  Kontribusi wisawatawan untuk pariwisata Bali telah dilakukan sebelumnya kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali, khususnya wisatawan mancanegara.

Dalam testimoninya, para wisatawan mengatakan mereka sangat antusias untuk terlibat dalam pelestarian alam budaya Bali dengan ber kontribusi.  Hal itu dikatakan Ketua Tim Percepatan Kontribusi Pariwisata, I Gusti Agung Rai Suryawijaya.

“Mereka sangat antusias membantu sepanjang kontribusi mereka itu kegunaannya dilakukan secara transparan,” kata I Gusti Agung Rai Suryawijaya.

Ketua PHRI Badung ini menambahkan kontribusi wisatawan telah sesuai dengan arah pembangunan Gubernur dalam membangun Bali.  Menata Bali secara fundamental dengan tujuan menciptakan pariwisata yang berkualitas dan bermanfaat sudah sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Seperti yang terlihat dari Turyapada Tower, Pusat Kebudayaan Bali, penataan kawasan Besakih, hingga rencana pembangunan paramount di Jembrana.  Ini merupakan bangunan infrastruktur yang terkoneksi darat, laut, dan udara sebagai bentuk menjaga ekosistem pariwisata dan langkah awal menciptakan Bali the Best Destination in the World.

Melansir Tribun Bali, kontribusi wisatawan ini pun mendapatkan dukungan dari Ketua Indonesia Hotel Manager Association (IHGMA) Bali, Yoga Iswara.

Yoga menuturkan kontribusi yang bersifat sukarela menjadi wujud nyata peran para wisatawan untuk peduli kepada alam, budaya, dan lingkungan Bali.

“Sifatnya yang sukarela ini untuk mengajak wisatawan yang memiliki emosi khusus, dalam merestorasi Bali. Ini langkah yang sangat luar biasa untuk bersama-sama menjaga,” tutur Yoga Iswara.

Komitmen bersama dengan mengajak wisatawan diperlukan untuk memperbaiki kondisi Bali yang perlu diperhentikan seperti ketersediaan air bersih dan sampah.  Sifat yang tidak memaksa menjadikan kebijakan ini dirasa sudah sesuai diterapkan di Bali yang baru pulih dari pandemi COVID-19.

Secara tidak langsung ia juga menegaskan kebijakan kontribusi wisatawan ini tidak terlalu cepat diterapkan.

Beberapa negara pun diketahui telah menerapkan kebijakan serupa seperti di Maldive dan Jepang.

“Asalkan program yang dibuat dari kontribusi ini dilakukan secara transparan. Baik itu kepada wisatawan maupun masyarakat, saya rasa ini akan jalan,” tutupnya.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.