Wisatawan Meningkat, Yogyakarta Hadapi Surplus Becak Motor

0

ihgma.com – JUMLAH becak motor atau bentor di Yogyakarta terus bertambah seiring tingginya wisatawan yang menyambangi daerah itu setiap tahunnya. Keberadaan becak motor atau bentor paling banyak tersebar salah satunya di area wisata seperti sekitar Malioboro, Titik Nol Kilometer, hingga sentra pusat oleh-oleh.

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pendataan terakhir saat masa Covid-19 lalu jumlah bentor di Yogya sudah sebanyak 2.000 lebih. “Jumlah itu pasti telah bertambah saat ini,” kata Indrayanti,seperti dikutip dari berita Tempo pada Senin, 13 Oktober 2025.

Made menuturkan, jumlah bentor yang terus meningkat sebagai salah satu moda kendaraan bermotor itu kini tengah dilakukan upaya penertiban. Alasannya, selain persoalan keamanan konsumen, menurutnya jumlah bentor itu sudah terbilang surplus, atau melebihi kebutuhan.

Penertiban dilakukan agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat maupun wisatawan. Kejadian terakhir, kecelakaan becak motor kembali terjadi di area wisata Taman Pintar Yogyakarta pekan lalu. Dalam unggahan di sosial media, bentor itu mengalami patah rangka saat mengantar penumpang yang mengakibatkan korban terluka sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Hasto naik becak kayuh bertenaga listrik dan mengkampanyekan penggunaan becak listrik di kawasan Malioboro.
Hasto naik becak kayuh bertenaga listrik dan mengkampanyekan penggunaan becak listrik di kawasan Malioboro.
Perlu Ditata

Made mengatakan, sebenarnya sudah sejak lama pemerintah melalui Dinas Perhubungan melakukan konsolidasi dengan paguyuban bentor terkait penertiban ini. Para pengemudi bentor pun juga berulang kali menggelar aksi agar mendapatkan legalitas operasional mereka.

“Bukan bermaksud menghilangkan pekerjaan bentor, tapi menata, ini beda. Penataan ini bisa soal modanya, layanannya maupun jumlahnya. Karena kalau sudah over seperti saat ini, tentu jadi semrawut dan menimbulkan ketidaknyamanan,” kata dia.

Made mengatakan, dengan jumlah bentor yang mencapai ribuan itu, butuh penertiban agar kawasan wisata seperti Malioboro dan lainnya tetap nyaman. “Semua kawasan, termasuk Malioboro punya kapasitas ideal untuk kendaraan, termasuk becak. Kapasitas becak juga tidak hanya untuk bentor saja, masih ada becak kayuh yang bertenaga alternatif,” kata dia.

Berlaih ke Becak Listrik

Upaya penataan yang dilakukan salah satunya pengadaan becak kayuh bertenaga listrik yang bertujuan untuk menggantikan bentor. Hanya saja, kata Made, untuk menggantikan bentor ke becak listrik ini memang masih butuh proses.

Saat ini, kata dia, sudah ada 90 becak kayuh bertenaga alternatif yang  jumlahnya akan terus ditambah oleh pemerintah daerah. Tujuannya agar semakin banyak becak kayuh listrik ini yang menggantikan peran bentor.

“Upaya transisi ini sudah dilakukan sejak 2020 silam, agar tetap ada becak yang dikayuh tapi pengemudinya sudah tidak kelelahan lagi,” kata dia.

Made mengungkapkan, salah satu tantangan untuk transisi bentor ke becak kayuh ini juga terletak pada latar belakang pemilik atau pengemudinya. Sebagian pengemudi merupakan warga asal luar Yogyakarta yang kemudian menjalankan profesi sebagai penarik bentor.

Made menambahkan, pemerintah DIY tetap pada rencana penambahan becak kayuh bertenaga alternatif untuk menggantikan bentor. Bahkan Pemda DIY telah menyampaikan hal itu kepada pemerintah pusat.

“Kami juga telah menghubungi pihak-pihak yang bisa men-support dalam mengadakan becak kayuh bertenaga alternatif lebih banyak lagi,” imbuhnya.

Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY) telah beberapa kali mendatangi DPRD DIY maupun DPRD Kota Yogyakarta untuk menuntut perlindungan operasionalnya, terutama di kawasan wisata Malioboro dan sekitarnya.

Suryo Atmojo, seorang pengemudi becak motor mengatakan jika Malioboro merupakan jalan untuk saling menopang ekonomi. Menurutnya jika becak motor dialihkan di luar Jalan Malioboro hanya akan menambah kemacetan yang ada di Kota Yogyakarta.

“Kalau kami tidak bisa beroperasi di Malioboro, justru akan menambah kemacetan di area Yogyakarta lainnya. Jalan Malioboro jadi satu-satunya akses bentor mendapatkan penumpang,” kata dia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.