Turis Diserang Pemandu Wisata karena Tolak Belanja di Toko Perhiasan di Bangkok
ihgma.com, Jakarta – Seorang pemandu wisata memarahi dan menyerag turis dari Cina karena menolak belanja di sebuah toko perhiasan di Bangkok, Thailand. Video insiden ini viral di media sosial Thailand yang akhirnya berujung pada penyelidikan polisi. Diketahui, pemandu wisata tersebut ilegal.
Dalam video tersebut, pemandu wisata yang diketahui berasal dari Cina itu terlihat memarahi turis wanita tersebut karena tidak membeli produk apa pun dan menuduhnya tidak menghormatinya. Situasi memanas ketika pemandu wisata tersebut bergegas ke arah turis tersebut dan mendorong turis yang merekam kejadian tersebut.
Turis tersebut berteriak minta tolong, menuduh si pemandu wisata melakukan penyerangan fisik, menurut situs berita Khaosod English. Petugas keamanan akhirnya turun tangan dan mengawal pemandu tersebut keluar dari tempat tersebut.
Imbalan Komisi untuk Pemandu
Pertengkaran tersebut terjadi di sebuah toko perhiasan populer di Distrik Lat Krabang, Bangkok, pada 17 September, seperti dikutip Tempo dari Bangkok News.
Halaman Facebook Industri Pariwisata mengklaim bahwa toko perhiasan tersebut dikenal melayani tur yang diklaim tanpa biaya. Pemandu wisata ilegal biasanya membawa wisatawan ke toko-toko tertentu dengan imbalan komisi atas pembelanjaan turis yang dibawa.
Diyakini bahwa pemandu wisata tersebut menjadi frustrasi ketika wisatawan tersebut tidak belanja, yang artinya pemandu kehilangan komisi, menurut 3Plus News.
Petisi Pemandu Wisata
Menanggapi insiden tersebut, sekelompok pemandu wisata Thailand mengajukan petisi kepada Kementerian Pariwisata, mendesak tindakan segera terhadap pemandu wisata asing ilegal. Mereka memperingatkan bahwa insiden semacam itu dapat merusak reputasi pariwisata Thailand.
Para pejabat memeriksa lokasi yang ditunjukkan dalam klip video, berbicara dengan pemilik dan manajer properti untuk memahami situasi, dan membawa wartawan untuk memeriksa area penjualan produk dan seluruh proses penjualan. Mereka juga memeriksa standar pembelian dan penjualan barang untuk mencegah penipuan dan eksploitasi wisatawan, termasuk memverifikasi label harga dan garansi produk.