Sandiaga Ungkap Indonesia Quality Tourism Fund Bakal Kelola Dana Abadi
ihgma.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengungkapkan rencana pelaksanaan program Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF) agar pariwisata Indonesia dapat bersaing di mata dunia, termasuk terkait penyelenggaraan acara berkelas internasional.
Sandi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengarahkan alokasi dana abadi sebesar Rp2 triliun untuk mendukung pengembangan kegiatan pariwisata melalui program IQTF. Menurut Sandi, hal ini merupakan inovasi yang besar bagi sektor pariwisata Indonesia seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Ia menyebut, dana IQTF yang regulasinya ditargetkan rampung pada Agustus 2024 mendatang ini akan digunakan sebesar Rp200-500 miliar pada tahun pertama. Harapannya, dana abadi tersebut mampu membiayai 10 hingga 15 acara besar di Tanah Air.
“Bagaimana dana ini bisa terus bertumbuh dengan konsep dana abadi? Jadi, dua triliun itu nanti akan dikelola. Pada tahun pertama, targetnya itu kita bisa spend (menggunakan) antara Rp200-500 miliar,” ungkap Sandi dalam program “Economic Update” CNBC Indonesia TV, Kamis (1/8/2024).
“Dan akan ditambah terus per tahun sehingga dana abadi tersebut bisa mendanai 10 sampai 15 event-event besar,” lanjutnya.
Sandi menjelaskan, dana tersebut akan digunakan oleh pemerintah untuk mendukung para penyelenggara acara atau promotor secara langsung, yakni berupa pendanaan dan insentif.
“Jadi kita (pemerintah) chip in. Bukan hanya memberi insentif, tapi kita juga ikut mendanai. Itu yang sudah dilakukan oleh Jepang, Singapura, Australia untuk mereka menarik (mengadakan) konser Taylor Swift,” beber Sandi.
“Jadi, kita siap untuk bersaing (dengan negara lain). Ready to compete and willing to collaborate. Kalau ada yang mau berkolaborasi, kita sangat terbuka peluang untuk itu,” sambungnya.
Sandiaga mengatakan, IQTF merupakan inovasi terbaik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan citra negara di mata para musisi internasional. Menurutnya, IQTF secara tidak langsung mampu meyakinkan para musisi untuk bertandang dan menghibur para penggemarnya di Tanah Air.
Selain itu, Sandi juga menyebut bahwa IQTF adalah salah satu strategi untuk mencegah kebocoran devisa akibat masyarakat Indonesia yang konser ke luar negeri. Jika berhasil, IQTF ini dinilai mampu membawa sektor pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian RI.
“Dari penyelenggaraan Taylor Swift di Singapura, banyak penontonnya dari Indonesia. Ini berarti, kan, devisa yang semestinya bisa kita raup tidak bisa diwujudkan,” kata Sandi.
“Karena kompetisinya ketat, kita harus mampu menghadirkan tiga hal utama, yaitu infrastruktur yang memumpuni, perizinan yang cepat, dan dana dampingan yang siap,” imbuhnya.
Selain itu, Menparekraf berharap IQTF mampu menarik para promotor untuk menyelenggarakan acara besar di lima destinasi super prioritas, yakni Danau Toba (Sumatra Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
“Saya melihat konsep pariwisata ke depan ini enggak bisa kita tawarkan yang itu lagi, itu lagi. Konsep business and leisure hingga wellness experience itu juga harus hadir. Deep and meaningful,” tegas Sandi.
Kurang lebih dua bulan menjelang akhir Pemerintahan Presiden Jokowi, Sandi berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menciptakan 40-50 juta lapangan pekerjaan, daya saing Indonesia di mata global meningkat, dan mampu menjadi tulang punggung dari pertumbuhan ekonomi RI.