Revolusi Makan Siang Sekolah di Indonesia: Sinergi dengan Industri Hospitality
ihgma.com – Indonesia memiliki lebih dari 150.000 sekolah dasar. Memberikan makan siang bergizi kepada jutaan siswa setiap hari tentu menjadi tantangan besar. Namun, solusi inovatif bisa datang dari sektor perhotelan (hospitality), yang memiliki sekitar 25.000 hotel dan 125.000 restoran di seluruh negeri.
Bayangkan jika dapur hotel dan restoran yang tidak terpakai di malam hari dimanfaatkan untuk memasak makanan sehat bagi siswa sekolah dasar. Dengan keahlian dalam kebersihan, manajemen makanan, dan kualitas kuliner, industri perhotelan dapat meningkatkan standar penyediaan makanan sekolah menjadi lebih sehat, higienis, dan berkualitas.
Konsep satu sekolah, satu mitra kuliner bukan hanya tentang memberikan makanan gratis, tetapi membangun sistem di mana sekolah diadopsi oleh mitra kuliner, seperti hotel atau restoran. Mitra ini bertanggung jawab menyediakan makanan sehat bagi siswa setiap hari.

Model serupa sudah terbukti sukses di Amerika Serikat melalui program farm-to-table. Sekolah bekerja sama dengan petani lokal dan chef untuk menyajikan makanan segar sambil mengedukasi siswa tentang pentingnya gizi dan keberlanjutan.
Kolaborasi antara sekolah dan industri perhotelan membawa keuntungan besar bagi kedua belah pihak. Sekolah dapat menyediakan makanan berkualitas tanpa harus memiliki dapur sendiri. Dengan konsep kantin langsung, siswa juga dapat merasakan pengalaman makan yang lebih menarik dan sehat.
Bagi industri perhotelan, program ini menjadi wujud tanggung jawab sosial sekaligus peluang bisnis baru. Dengan memanfaatkan dapur dan tenaga kerja di luar jam sibuk, hotel dan restoran dapat memperoleh pendapatan tambahan dan meningkatkan citra positif di masyarakat.

Archipelago sudah memulai program Revolusi Makan Siang Sekolah dengan mengadakan percobaan di UPT SDN Kosambi, Kampung Kosambi 2, Desa Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Sebuah sekolah dasar di Kabupaten Serang, Banten dengan jumlah murid: 200 siswa dari kelas 1 hingga 6.
Program ini tidak hanya fokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga melibatkan edukasi tambahan, seperti:
- Menghindari penggunaan kotak makanan plastik atau bahan bungkus tak terurai.
- Mengajarkan siswa untuk mencuci alat makan sendiri dan membawa alat makan pribadi.
- Guru ikut serta dalam proses pembagian makanan, menciptakan kebersamaan, dan menambah wawasan terhadap pengolahan makanan bergizi.
- Mengundang siswa ke hotel untuk melihat proses memasak sebagai bagian dari edukasi.
- Siswa membawa tumbler atau botol sendiri untuk minum agar mengurangi sampah.
- Sekolah menyediakan dispenser untuk air minum.
- Menyajikan makanan yang terbuat dari bahan alami tanpa proses berlebih dan tanpa gorengan, untuk mendorong kebiasaan makan yang lebih sehat.

Jika diterapkan lebih luas, konsep ini dapat merevolusi pola makan di sekolah-sekolah Indonesia. Anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang lebih baik, tetapi juga belajar tentang pentingnya kebersihan, keberlanjutan, dan gaya hidup sehat.
Kolaborasi antara sekolah dan industri perhotelan membuka peluang untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dengan langkah kecil ini, kita bisa mewujudkan perubahan besar dalam sistem pendidikan dan gizi anak di Indonesia.
Mari bersama-sama mendukung Revolusi Makan Siang Sekolah sebagai bagian dari program pemerintah: Makan Bergizi Gratis.
Tentang Archipelago
Grup perhotelan swasta terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 45.000 kamar dan residence di lebih dari 200 lokasi di seluruh Asia Tenggara, Karibia, Timur Tengah, dan Oseania. Perusahaan hotel terpercaya dengan rekam jejak panjang dan portofolio dari 13 merek pemenang penghargaan termasuk Aston, Aston Collection Hotels, Alana, Huxley, Kamuela, Avanika, Harper, Quest Hotels, Four Corners, Hotel Neo, fave, Nordic, dan Powered by Archipelago.
John Flood
CEO Archipelago