Raja Salman Pamer ‘Pulau Surga’ Arab Saudi, Bagian Proyek Rp 7.500 T
ihgma.com, Jakarta – Pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya memamerkan “pulau surganya”, sebuah pulau resor terbaru di Laut Merah bernama Sindalah, Minggu waktu setempat. Hal ini terjadi seiring ambisi Putra Mahkota Raja Salman, Mohammed bin Salman (MBS), yang berencana menjadikan negara itu sebagai kiblat destinasi baru wisata dan keuangan, di Timur Tengah (Timteng).
Dalam laporan AFP, dikutip Senin (28/10/2024), Sindalah tersebar di lahan seluas 840.000 meter persegi dan bisa menampung hingga 2.400 tamu per hari pada tahun 2028. Pulau itu merupakan bagian dari kota masa depan Saudi, NEOM.
Nantinya, Sindalah akan dilengkapi restoran, hotel, dan tempat berlabuh kapal pesiar. Selain itu, dilaporkan juga bahwa di pulau itu akan dibuat lapangan golf dan gerai ritel mewah
“NEOM berkomitmen untuk mendukung era baru pariwisata mewah Kerajaan, dengan pembukaan Sindalah,” kata kepala eksekutif Nadhmi al-Nasr dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
“Destinasi perdana NEOM menawarkan kepada pengunjung ‘pandangan pertama’ tentang apa yang akan terjadi di masa depan untuk portofolio destinasi dan pembangunan kami yang luas,” ujarnya.
Pembangunan Sindalah dan NEOM sendiri merupakan kebijakan radikal yang mengubah citra konservatif negara itu. Hal ini dilakukan demi mewujudkan Visi Saudi 2030, yang dianggap akan membebaskan negara itu dari ketergantungan terhadap minyak, dengan menggantinya dari sektor pariwisata.
Dalam mewujudkannya kota baru senilai US$ 500 miliar (setara Rp 7.500 triliun) ini, ada beberapa hal yang diubah Riyadh. Mulai dari wilayah bebas bikini hingga perempuan yang sudah mulai melepas baju abayanya.
Selain Sindalah, salah satu ikon baru NEOM adalah The Line, dua gedung pencakar langit berdinding cermin sepanjang 170 kilometer yang dimaksudkan untuk membentang ke pedalaman dari pantai. MBS mengatakan populasinya akan melampaui satu juta jiwa pada tahun 2030 sebelum meningkat menjadi sembilan juta jiwa pada tahun 2045.
Namun dalam laporan terbaru Bloomberg, laman AS itu sempat melaporkan awal tahun ini bahwa berdasarkan proyeksi yang direvisi, hanya 300.000 orang yang akan tinggal di The Line pada akhir dekade ini. Lalu, hanya 2,4 kilometer dari proyek tersebut yang akan selesai pada saat itu.
Selain NEOM yang terletak di Laut Merah, Saudi juga sedang membangun lokasi baru di dekat Riyadh yang bernama Ad Diriyah dan Qiddiya. Nantinya, lokasi-lokasi itu akan mencakup beberapa resor mewah, termasuk merek hotel internasional utama.