Malaysia Dukung Kebijakan Bebas Visa dengan Rusia, Bandingkan Wisatawan yang Datang ke Indonesia

0

ihgma.com – Malaysia berharap dapat memperluas kerja sama dengan Federasi Rusia di industri pariwisata.

Hal ini disampaikan Ketua LSM International Institute for Advanced Study of Islam, Maszli Malik pada konferensi pers “Rusia – Malaysia: Pencapaian Kerja Sama Ekonomi Setahun Kemudian” dalam rangka Forum Ekonomi Internasional XV “Rusia – Dunia Islam: KazanForum” yang digelar di Kota Kazan, Republik  Tatarstan, Federasi Rusia, 14-19 Mei 2024.

“Pembatalan visa bisa menyebabkan masuknya wisatawan Rusia ke Malaysia dan wisatawan Malaysia ke Rusia. Kita bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar di industri pariwisata,” kata Malik.

Menurut dia, arus wisatawan ke Malaysia dari Rusia berjumlah 110 ribu orang. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan, misalnya, negara tetangga, Thailand dan Indonesia.

Ketua LSM International Institute for Advanced Study of Islam Malaysia, Maszli Malik (kanan) pada konferensi pers di KazanForum 2024 di Kota Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia, Rabu 15 Mei 2024.
Ketua LSM International Institute for Advanced Study of Islam Malaysia, Maszli Malik (kanan) pada konferensi pers di KazanForum 2024 di Kota Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia, Rabu 15 Mei 2024.

Di Republik Tatarstan, Malik yakin, wisatawan asal Malaysia bisa mendapatkan gambaran bahwa Islam harus diasosiasikan tidak hanya dengan Asia Tenggara, tapi juga dengan negara-negara seperti Federasi Rusia.

Dia menarik perhatian pada fakta bahwa ada banyak Muslim yang tinggal di Rusia dan Islam hidup berdampingan secara damai dengan agama lain.

“Kita bisa memperluas pemahaman kita tentang kehidupan di seluruh dunia,” kata Malik seperti dikutip dari Tribun Bali.

Malik menyebut pertukaran pelajar merupakan bidang lain untuk kerja sama antara Rusia dan Malaysia.

“Saya pikir kita harus mempertimbangkan kembali bidang kerja sama ini dan memikirkan bagaimana kita dapat meningkatkan jumlah wisatawan Malaysia yang akan datang ke Rusia dan jumlah pelajar Rusia yang akan datang ke Malaysia untuk mempelajari destinasi baru,” katanya.

Menurut Malik, Rusia dan Malaysia harus memperhatikan perdagangan produk pertanian sebagai bagian dari pengembangan kerja sama. Malaysia, misalnya, bisa menawarkan buah-buahan ke Federasi Rusia.

“Volume ekspor pertanian ke Rusia tidak begitu signifikan. Tapi belum terlambat, kita bisa jajaki kawasan ini,” kata Malik.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.