Hampir Sebulan Buka Perbatasan, Sektor Pariwisata Thailand Bergerak Perlahan
ihgma.com, Jakarta – Thailand adalah salah satu negara pertama di Asia yang membuka kembali perbatasan untuk kedatangan warga negara asing masuk ke negaranya. Namun, pemulihan pada sektor pariwisata nyatanya lambat, termasuk hotel-hotel baru yang menggembar-gemborkan masa inap lebih lama untuk turis individu.
Thailand sebagai salah satu tujuan destinasi paling populer sangat bergantung pada sektor pariwisata. Pada 2021 dalam 10 bulan pertama, Thailand mencatat kedatangan 106.117 turis asing.
Angka itu turun dari 6,7 juta pada tahun sebelumnya. Sebelum pandemi, Thailand melihat sekitar 40 juta pengunjung per tahun yang bisa menghabiskan 1,91 triliun Baht (Rp 815 miliar).
Perusahaan perhotelan Asset World Corporation Pcl (AWC.BK) melihat sebagian besar pemesannya berasal dari negara-negara Barat dan Timur Tengah. “Sekitar 70 persen total pemesanan datang dari Eropa, termasuk Jerman, Inggris, negara-negara Skandinavia, diikuti oleh AS, Timur Tengah, dan Asia,” kata Kepala Eksekutif Wallapa Traisorat, dikutip Tempo dari Reuters.
Ia menambahkan bahwa perjalanan domestik juga membantu pemulihan. “Untuk November, kami melihat hunian 30 persen dan pada kuartal keempat kami berharap untuk melihat momentum yang lebih baik dari pembukaan kembali,” kata Traisorat.
Sementara itu, Centara Hotels and Resorts (CENTEL.BK) bergerak maju dengan rencana untuk membuka hotel senilai 1,1 miliar Baht (Rp 469 miliar) di pulau Samui pada Desember. Pihak properti mengharapkan sebagian besar tamu adalah penduduk lokal untuk masa inap yang lebih lama, kata Kepala Keuangan Centara Hotels Gun Srisompong.
“Pola permintaan telah berubah. Pelancong individu yang tinggal lebih lama dan ‘kerja’ membutuhkan lebih banyak personalisasi,” kata Srisompong.
Thailand mengharapkan hanya 200.000 turis asing tahun ini dan 5 juta orang pada 2022. Meskipun pembukaan kembali telah diberlakukan, beberapa bisnis mengatakan aturan Covid-19 masih diterapkan sehingga membuat beberapa hal menjadi sulit.
“Wisatawan tidak sepenuhnya percaya diri dan masih bingung dengan peraturan pemerintah,” kata Chitchai Senwong, seorang manajer restoran di Bangkok Thailand, mengutip aturan pemerintah yang melarang konsumsi alkohol setelah jam 9 malam.