Fokus Bisnis 2023, Hotel Fitra Manfaatkan Tren Wisata Alam dan Tahun Politik

0

ihgma.com, Majalengka – Manajemen PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), emiten jasa pengelola hotel dan pariwisata, optimistis kinerja Perseroan akan meningkat pada 2023 ini seiring dengan sejumlah katalis positif yang akan mendorong bertumbuhnya industri pariwisata nasional.

Untuk itu, Perseroan akan fokus memanfaatkan prospek industri pariwisata alam yang banyak tersedia di Jawa Barat (Jabar), termasuk Majalengka. Sektor ini diprediksi tumbuh signifikan yang didukung berbagai indikator, salah satunya dukungan Pemerintah, melalui kementerian terkait, yang secara intensif mengadakan event-event besar.

Katalis lain ialah mulai banyaknya aktivitas seremonial masyarakat yang kembali dimulai setelah sebelumnya tertunda akibat pandemi Covid19. Sentimen positif berikutnya adalah 2023 sudah memasuki tahun politik, di mana akan banyak kegiatan organisasi partai politik yang butuh tempat saat melakukan sosialisasi dan rapat konsolidasi, sehingga manajemen optimistis Convention Hall milik Perseroan akan tumbuh pesat.

Direktur Utama FITT, Joni Rizal, mengungkapkan, berbagai katalis positif tersebut akan dimanfaatkan sehingga diharapkan bisa berdampak positif pada bisnis Perseroan, terutama memulihkan bottom line Perseroan secara signifikan.

Manajemen PT Hotel Fitra International Tbk sedang bercengkrama usai RUPST di Majalengka, Senin (26/06/2023). (Foto: Manajemen Hotel Fitra International)
Manajemen PT Hotel Fitra International Tbk sedang bercengkrama usai RUPST di Majalengka, Senin (26/06/2023). (Foto: Manajemen Hotel Fitra International)

Apalagi, faktor pendorong lain adalah tumbuhnya kedatangan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik di Tanah Air. Berdasarkan data Pemerintah, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia hingga kuartal ketiga 2022 mencapai 3,92 juta, naik signifikan dari 2021 yakni 1,56 juta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jabar juga mengungkapkan, ada 22 juta wisatawan domestik dan 1.156 wisman berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Jabar. Jumlah kunjungan itu merupakan indikasi positif pertumbuhan industri pariwisata pasca pandemi meski masih jauh dari target di awal tahun yaitu 36 juta wisatawan lokal dan 33.000 wisman.

“Kami sangat optimistis, bisnis di tahun-tahun mendatang akan tumbuh berkelanjutan dan mampu menjadi yang terbaik di kelasnya serta senantiasa mampu memberikan nilai tambah yang terbaik bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujar Joni dalam acara paparan publik via Zoom di Convention Hall, Hotel Fitra Majalengka, Jabar seperti dilansir Industry, Senin (26/06/2023).

Sepanjang 2022, Perseroan membukukan pendapatan Rp 10,50 miliar, naik 20% dari tahun sebelumnya Rp8,76 miliar. Peningkatan ini terjadi seiring dengan peningkatan aktivitas wisata dan seremonial masyarakat pasca pandemi. Pada awal 2022, manajemen menetapkan target pendapatan Rp9,08 miliar dan terealisasi Rp 10,50 miliar atau lebih tinggi 16,5%.

Joni menambahkan, saham Perseroan tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Juni 2019, tapi beberapa bulan kemudian terjadi pandemi yang berkepanjangan hingga akhir 2021. Akibatnya Perseroan berada dalam kondisi yang berat seperti dialami perusahaan lain di Indonesia dan dunia. Sebab itu, meski pendapatan naik di 2022, Perseroan masih merugi Rp 5,99 miliar dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 5,42 miliar.

Kinerja Q1-2023

Sementara itu, Direktur Keuangan FITT, Sukino, memaparkan, kinerja keuangan perusahaan terus tumbuh pada tiga bulan pertama tahun ini atau kuartal I-2023 (Q1). Pendapatan FITT naik 23% menjadi Rp2,63 miliar dibandingkan Q1 tahun sebelumnya Rp2,13 miliar. Rugi bersih tercatat Rp2,28 miliar dibandingkan tahun sebelumnya rugi Rp1,88 miliar.

Kontribusi pendapatan terbesar masih dari segmen banquet Rp 1,19 miliar dari sebelumnya Rp 590 juta, disusul pendapatan hotel Rp1,10 miliar dari Rp 1 miliar, sisanya breakfastFood and Beverageslaundry, dan lainnya. Saat ini, Perseroan mengelola hotel yang sama dengan yang dikelola oleh entitas anak PT Bumi Majalengka Permai, yaitu Hotel Fitra.

Direktur Operasional dan Corporate Secretary FITT, Tomi Tris, mengungkapkan, tingkat hunian kamar hotel dan tingkat tersewa Convention Hall juga naik dari waktu ke waktu. Sebab itu, beberapa strategi pemasaran pada 2022 akan kembali dilanjutkan, di antaranya diskon tarif kamar untuk menarik minat tamu, diskon makanan dan minuman, dan tarif khusus untuk korporasi, baik yang ada di sekitar kota Majalengka, maupun perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta. Hal ini guna menjaring para karyawan yang ingin melakukan perjalanan wisata secara mandiri maupun gathering perusahaan.

Sekilas PT Hotel Fitra International Tbk

Hotel Fitra International adalah pengelola jaringan Hotel Fitra yang berbasis di Majalengka, Jawa Barat. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta Pendirian 24 Januari 2014 dengan nama PT Hotel Fitra Syariah.

Pada awal 2015, Hotel Fitra mulai dibangun oleh PT Bumi Majalengka Permai. Pada Februari 2016, Perseroan berubah nama menjadi PT Hotel Fitra International dan pada 2018 perseroan mengakuisisi PT Bumi Majalengka Permai dan PT Fitra Amanah Wisata.

Satu milestone yaitu ketika perusahaan menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 220 juta saham, dengan meraih dana segar sebesar Rp22 miliar.

Saham perusahaan berkode “FITT” tercatat di BEI pada 11 Juni 2019 dengan harga perdana Rp 102 per saham. Pada tahun yang sama, Perseroan membangun Convention Hall dengan kapasitas daya tampung sekitar 500 orang (theatre) dan 1.000 orang (standing).

Leave A Reply

Your email address will not be published.