Boro-boro Kinclong, Hotel di RI Ternyata Masih Terseok-seok

0

ihgma.com, Jakarta – Ternyata, industri perhotelan di Indonesia saat masih belum masuk fase pemulihan. Buktinya, meski hotel sudah merekrut karyawan baru, tapi hanya mengisi kekosongan. Belum menambah lapangan kerja baru.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, akibat efek domino pandemi Covid-19, yang memicu pembatasan aktifitas, hotel-hotel dan restoran di Indonesia tak luput dari efisiensi. Termasuk, merampingkan karyawan.

“Kalau saat ini pun ada perekrutan, itu bukan menambah lapangan kerja baru. Tapi, mengisi kelowongan posisi selama ini. Sebagai akibat adanya pelonggaran aktifitas saat ini, pergerakan masyarakat mulai terjadi, mulai ada traffic,” kata Maulana seperti dilansir CNBC Indonesia, Rabu (27/7/2022).

Maulana menjelaskan, sejak adanya pelonggaran aktifitas, lalu lintas di pasar hotel dan restoran memang ada pertumbuhan. Hanya saja, imbuh dia, kondisi itu belum menggambarkan perbaikan kondisi perusahaan, baik secara bisnis maupun arus keuangan.

“Masih jauh dari pemulihan karena kalau bicara hotel dan restoran selama 2 tahun sejak pandemi, tahun 2020 dan 2021, mengalami pukulan krisis cukup dalam. Pemulihan nggak semudah dibayangkan,” kata Maulana.

“Traffic memang tumbuh, ada kenaikan okupansi, tapi kan industri hotel dan restoran itu bukan soal okupansi saja,” tambahnya.

Dia menjelaskan, bagi hotel-hotel yang juga mengandalkan sumber pendapatan tidak hanya dari okupansi kamar, kondisi saat ini belum memberikan peluang menjanjikan.

“Situasinya saat ini, tren berkegiatan di hotel masih berbeda jika dibandingkan sebelum pandemi. Dimana, kegiatan korporasi atau event yang digelar pemerintah saat ini masih belum sepenuhnya pulih. Bahkan, sekarang trennya sudah mengarah ke virtual. Ini menjadi tantangan tersendiri,” kata Maulana.

Hal itu, imbuh dia, menjadi tantangan bagi hotel untuk memperbaiki kinerja pendapatan. Yang kemudian berakibat pada masih rentannya arus keuangan perusahaan.

“Jadi, hotel itu sekarang menuju pemulihan, tapi tersendat. Belum lagi, ada tambahan biaya operasional. Akibat kenaikan harga gas dan listrik. Ini jadi tantangan tersendiri,” kata Maulana.

Leave A Reply

Your email address will not be published.