Bali Masuk Daftar Overtourism Tahun 2023, Menparekraf Sandiaga: Ini Tanggung Jawab Kita Semua

0

ihgma.com, Mangupura – Pulau Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang mengalami overtourism menurut World Travel & Tourism Council sepanjang Januari hingga November 2023.

Menanggapi masuknya Bali dalam daftar overtourism, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut ini (overtourism) memang sesuatu hal yang dipantau.

“Levelnya (angka kunjungan wisman ke Bali) ini masih dibawah level dari 2019 tapi kita sangat memantaunya,” ujar Menparekraf Sandiaga pada WBSU secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta seperti dikutip dari Tribun Bali, Rabu 3 Januari 2024.

Ia menambahkan masalah over tourism ini menjadi catatannya karena sebetulnya dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dibandingkan 2019 ini masih di bawah sekitar 30 persen.

Saya melihat ini tanggung jawab kita semua, karena yang terjadi di Bali itu bukan jumlah wisatawannya yang masuk ke Bali tapi pengaturannya.

“Kenapa semua menumpuk di Bali Selatan? Bapak PJ. Gubernur Bali dan Kadispar telah mempromosikan wisata di Bali Barat, Bali Utara maupun Bali Timur. Dan kita mendorong investasi juga lebih banyak di luar Bali Selatan supaya terdistribusi (kunjungan wisman-nya). Karena ini yang akan menjadi catatan kita,” ungkap Sandiaga Uno.

Catatan kedua perlu diperhatikan papar Menparekraf agar tidak terkesan overtourism, adalah pembangunan transportasi publik seperti LRT yang sekarang sedang di desain pemerintah.

Ini nanti akan kita koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan sehingga menyambut peningkatan wisatawan yang akan datang di 2024 ini bisa kita kelola dengan baik.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun memaparkan mengenai angka kunjungan wisman ke Bali hingga akhir Desember mencapai 5 juta lebih.

“Wisman yang datang ke bali sampai akhir tahun sebesar 5.328.238 orang. Data ini kami ambil dari data imigrasi,” imbuhnya.

Tjok Bagus Pemayun menambahkan terdapat 10 besar negara penyumbang wisman ke Bali pertama Australia, India, Cina, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Perancis, Singapura, Jerman dan Malaysia.

Tahun 2023 lalu ditargetkan kunjungan wisman ke Bali diangka 4,5 juta orang dan sudah terlampaui atau melebihi dari target.

“Alhamdulillah, astungkara sudah terlampaui. Kita menginginkan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, berbasis budaya dan kearifan lokal dan bermartabat,” ujarnya.

Lebih lanjut Tjok Bagus Pemayun menyampaikan di tahun 2024 kami berharap wisman ke Bali tidak hanya dari sisi jumlah tapi juga sisi kualitas.

Kualitas itu dari lama masa tinggal-nya (length of stay) sehingga pengeluaran uang-nya (spending money) juga meningkat.

Tentunya kita tetap melaksanakan pariwisata berbasis budaya tidak keluar dari pakem itu.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.