Bali dengan Pesona Upacara dan Oleh-Oleh Khasnya
ihgma.com, Jakarta – Pulau Bali tidak bisa dimungkiri menjadi salah satu daya tarik pariwisata bagia wisatawan mancanegara. Tidak jarang, pulau berjuluk Pulau Dewata ini bahkan lebih dikenal wisatawan ketimbang negara pemiliknya, Indonesia.
Dianugerahi kekayaan alam melimpah nan indah, tak heran Indonesia juga punya sebutan Zamrud Khatulustiwa. Dan salah satu destinasi andalannya adalah Pulau Bali.
Selain keindahan alam, Pulau Bali juga memiliki daya tarik tersendiri dari sisi budaya. Lekat dengan kebudayaan agama Hindu, Bali punya cukup banyak hari keagamaan dan prosesi keagamaan atau upacara adat yang selalu sukses bikin wisatawan kepo untuk melihat dan mengabadikannya. Mengutip berita CNBC Indonesia, berikut adalah 4 upacara adat di Bali yang paling menarik bagi wisatawan :
1- Upacara Ngaben. Merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali yang dipercaya oleh masyarakat Hindu Bali sebagai ritual untuk menyempurnakan jenazah kembali ke Sang Pencipta. Upacara Ngaben terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Ngaben sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.
Upacara Ngaben Sawa Wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung. Sementara itu, Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu. Terakhir, upacara Swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.
2- Upacara Melasti. Adalah upacara pensucian baik untuk diri serta benda sakral milik Pura. Dalam kepercayaan agama Hindu sumber air seperti danau, laut maupun mata air merupakan sumber kehidupan atau tirta amerta. Dalam acara ini, masyarakat berbondong-bondong menuju laut atau sumber air dengan berpakaian putih serta membawa perlengkapan persembahyangan dan biasanya mengusung pratima, benda atau patung yang disakralkan untuk dibersihkan secara sekala dan niskala.
Tujuan dari upacara ini adalah meningkatkan bhakti pada para Dewa dan manifestasi Tuhan serta meningkatkan kesadaran umat Hindu agar mengembalikan kelestarian lingkungan.
3- Hari Raya Saraswati. Adalah hari raya untuk merayakan ilmu pengetahuan. Pada hari raya ini, umat Hindu Bali biasanya melakukan upacara khusus untuk memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar. Semua yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab didoakan dalam upacara Saraswati. Tak hanya itu, biasanya ditampilkan pula pentas tari dan pembacaan cerita hingga semalam suntuk
4- Hari Raya Galungan. Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno dan berarti ‘Menang’. Sesuai dengan asal namanya, upacara adat di Bali yang satu ini bertujuan merayakan kemenangan melawan kejahatan. Selain itu, upacara Galungan juga digelar untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya.Rangkaian hari raya Galungan sudah berlangsung sekitar 25 hari sebelum hari raya Galungan. Setiap 210 hari perhitungan kalender Bali, umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan.
Selain daya tarik keindahan alam dan kekayaan budayanya. Bali juga menyuguhkan beragam maknan yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan untuk dibawa pulang. Yang paling dikenal tentu saja adalah pie susu. Namun untuk menambah ragam penganan untuk oleh-oleh, para wisatawan juga bisa menjadi beberapa makanan ini sebagai pilihan.
1- Pie Susu. Camilan khas ini selalu menjadi pilihan apabila wisatawan menyambangi Pulau Dewata. Berbentuk bulat dengan tekstur renyah dan garing tentu memberikan citarasa tersendiri. Apalagi dengan toping khas susu yang lezat, dan saat ini sudah ada pilihan berbagai rasa seperti keju, cokelat sampai almond.
2- Kacang Disco. Selaiknya kacang-kacang jenis lain, Kacang Disco khas Bali memang sangat membantu para wisatawan untuk mencari camilan yang tahan lama dan mudah dibawa-bawa dalam perjalanan mengunjungi spot-spot estetik. Dilengkapi dengan bermacam pilihan rasa, seperti asin, pedas, pun manis, Kacang Disco sangat dianjurkan untuk masuk keranjang belanjaan oleh-oleh.
3- Kopi Kintamani. Bagi penikmat kopi, tentu akan samgat antusias memburu jenis kopi ini. Memiliki citarasa sedikit asam dan beraroma jeruk, Kopi Kintamani tentu akan menjadi oleh-oleh tepat apabila ingin mengenang keindahan alam dan kekayaan budaya Bali dengan sambil menyeruput cangkir kopi.
4- Arak Bali. Minuman hasil fermentasi ini bisa wisatawan beli secara legal di Pulau Dewata karena dipayungi hukum oleh Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020.
5- Cokelat. Memiliki salah satu daerah penghasil biji kakao terbaik di dunia tentu meningkatkan pamor Pulau Bali ke level berikutnya. Kakao tidak bisa dimungkiri menjadi salah satu komoditas strategis perkebunan di Provinsi Bali. Beberapa daerah penghasil kakao tertinggi di Pulau Dewata antara lain Kabupaten Jembrama, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng.
Cokelat bisa menjadi pilihan oleh-oleh favorit karena hampir semua orang menyukainya. Keistimewaan cokelat sebagai oleh-oleh adalah kemampuannya untuk menyatukan cita rasa manis dengan kebahagiaan yang dirasakan saat dimakan. Salah satu contoh produk cokelat khas dari Bali adalah Falala Chocolate.
Founder Falala Chocolate, Dewa Gede Padma Arta Putra berbagi kisah akan keberhasilannya membangun brand coklat premium sejak 2020 lalu. “Komitmen kami dalam berinovasi dan menjadikan Falala Chocolate sebagai pilihan oleh-oleh khas Bali nomor 1 adalah dengan selalu menjaga kualitas dan cita rasa yang otentik. Ramai di social media pun, ya karena rasanya yang unik sehingga kurang pas kalau ke Bali tapi tidak bawa oleh-oleh coklat ini,” tukasnya.
Diproduksi dari kakao pilihan sehingga menjadikannya coklat premium nomor satu di Bali. Cokelat ini juga sudah mengantongi ertifikasi MUI. Dibungkus dengan kemasan eksklusif, Falala Chocolate memiliki varian rasa yang beragam di antaranya Dark Chocolate, Matcha Chocolate, Hazelnut Chocolate, Caramel Chocolate, dan Berry Chocolate.