5 Destinasi di Dunia yang Paling Kebanjiran Turis, Bali Termasuk!

0

ihgma.com, Jakarta – Berakhirnya pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata kembali bangkit. Bahkan, World Travel & Tourism Council (WTTC) memprediksi bahwa pariwisata mampu menghasilkan US$9,5 triliun atau sekitar Rp147.181 triliun (asumsi kurs Rp15.503/US$).

Menurut WTTC, angka tersebut meningkat sebesar 95 persen dari periode sebelum pandemi dan menjadi angin segar bagi pelaku ekonomi dan bisnis lokal. Namun, di balik angka fantastis tersebut ternyata ada fenomena turis berlebihan atau overtourism.

Salah satu destinasi wisata yang mengalami overtourism adalah Bali, Indonesia. Bali adalah destinasi favorit wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Maka dari itu, tak heran jika Bali selalu penuh dengan turis hingga overtourism.

Tidak hanya Bali, empat kota lainnya juga masuk ke dalam daftar destinasi wisata di dunia yang kelebihan turis sepanjang 2023. Apa saja? Berikut daftarnya, melansir CNBC Indonesia dari CNN International.

1. Amsterdam, Belanda
Suasana kota Amsterdam, Belanda. (Unsplash.com/Jennie Ramida)
Suasana kota Amsterdam, Belanda. (Unsplash.com/Jennie Ramida)

Pada 2023 lalu, pejabat pariwisata di Amsterdam menyatakan bahwa laki-laki muda asal Inggris adalah “turis pengganggu” yang ditolak Amsterdam.

Inisiatif yang diumumkan pada Maret 2023 itu secara khusus ditujukan kepada pemuda Inggris. Bahkan, para pemuda Inggris diminta untuk “tidak pergi dari Inggris” jika berencana untuk “berpesta liar” di Amsterdam.

Kampanye ini merupakan bagian dari rencana komprehensif Amsterdam untuk menekan kunjungan wisatawan, menarik jenis demografi yang berbeda, dan membuat kehidupan menjadi lebih ramah bagi penduduk.

Pada 2024 mendatang, Amsterdam menerapkan pajak turis tertinggi di Eropa. Berbagai harga akomodasi di Amsterdam, seperti kapal pesiar harian dan hotel juga disebut meningkat selama beberapa bulan terakhir.

Meskipun demikian, langkah tersebut tampaknya tidak menurunkan minat wisatawan untuk datang ke Amsterdam. Amsterdam diperkirakan tetap bakal jadi ‘rumah’ bagi para wisatawan hingga 2025.

2. Bali, Indonesia
Pura Taman Kemuda Saraswati Temple in Ubud Photo: Pelikh Alexey via Sutterstock
Pura Taman Kemuda Saraswati Temple in Ubud Photo: Pelikh Alexey via Sutterstock

Bali adalah salah satu magnet besar bagi Indonesia untuk menarik kunjungan para wisatawan. Namun, fenomena overtourism membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menekankan peralihan model pariwisata menjadi yang lebih berkelanjutan.

Melalui model pariwisata tersebut, Kemenparekraf menargetkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan tinggal lebih lama dan meningkatkan nilai transaksi selama berwisata di Indonesia.

Mulai 14 Februari 2024 mendatang, para wisman yang berkunjung ke Bali juga diwajibkan membayar pajak sebesar Rp150 ribu.

3. Phuket, Thailand

Pada Oktober 2022, Pemerintah Thailand resmi mencabut peraturan pembatasan Covid-19. Sejak saat itu, para wisatawan pun langsung menyerbu destinasi wisata di Phuket.

Sebuah survei bahkan menyebutkan bahwa Phuket adalah destinasi paling padat di dunia pada 2023. Tercatat, jumlah turis di Phuket mencapai 118 orang untuk setiap penduduk lokal.

4. Barcelona, Spanyol

Barcelona adalah salah satu kota Eropa yang terkenal cantik sehingga memiliki magnet tersendiri bagi para turis mancanegara.

Namun, pada Oktober 2022 lalu Barcelona menutup terminal pelabuhan utara untuk lalu lintas kapal pesiar. Hal tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan dengan pemerintah setempat untuk mengalihkan kapal ke wilayah yang lebih jauh dari Barcelona.

Dilaporkan, kebijakan tersebut dilakukan demi mengatasi 340 kunjungan kapal pesiar per tahunnya di The City of Gaudi tersebut.

5. Venesia, Italia

Venesia adalah salah satu kota di Eropa yang menghadapi masalah overtourism pada 2023. Overtourism bahkan diperparah dengan turis yang berperilaku buruk.

Merespons masalah tersebut, Italia mewajibkan turis untuk membayar biaya pajak harian sebesar 5 euro atau sekitar Rp85 ribu (asumsi kurs Rp17.010/euro) untuk wisatawan yang berusia 15 tahun ke atas. Aturan ini akan mulai diberlakukan pada April 2024 mendatang.

Biaya ini akan berlaku bagi wisatawan yang tidak menginap, berlaku antara pukul 8.30 pagi hingga 16.00 sore waktu Venesia.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.