Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, BBTF 2023 Jadi Tempat Jalin Hubungan dengan Stakeholder Lokal
ihgma.com, Nusa Dua – Talkshow bertajuk “Opportunities and Challenges for The Future of Sustainable Tourism that Impact Local Stakeholder” menjadi pelengkap dalam kegiatan pameran pariwisata bisnis ke bisnis (B2B), Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 Ke-9.
Diprakarsai Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia ( ASITA) Bali dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI), kegiatan ini menghadirkan pembicara pilihan yang datang dari berbagai praktisi pariwisata di Bali.
Adapun pembicara yang hadir, mulai dari Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Indah Yustikarini, SS, M.Hum, Presiden Direktur Indonesia Healthcare Corporation Drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS, dan Direktur Pemasaran dan Promosi Italian National Tourist Board Ms. Maria Elena Rossi.
Tak hanya itu, acara yang digelar mulai 14 Juni – 17 Juni 2023 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali ini juga turut menghadirkan Managing Director Kopernik Mr. Oscar Casalderrey sebagai pembicara dan Yoke Darmawan sebagai moderator.
Ketua Panitia BBTF 2023 sekaligus Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra mengatakan bahwa perlu untuk membahas topik untuk masa depan industri pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Khususnya, wisata kesehatan (health tourism) dan wisata kebugaran (wellness tourism).
Menurutnya, pariwisata berkualitas dan berkelanjutan bisa berjalan beriringan dalam hal melestarikan kekayaan alam dan budaya.
“Membangun industri pariwisata tidak hanya menguntungkan, tetapi juga bertanggung jawab, peduli, dan bermanfaat bagi semua, termasuk stakeholder lokal.”
“Sangat penting untuk bekerja sama dengan stakeholder lokal guna memastikan bahwa manfaat pariwisata didistribusikan secara adil dan berkelanjutan,” ungkap Winastra, dikutip dari keterangan persnya seperti dikutip dari Tribun Bali, Kamis (15/6/2023).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Indah Yustikarini menambahkan, Bali akan menjadi proyek percontohan dalam pembangunan wisata kesehatan (health tourism) dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenparekraf.
“Apabila ada pasien datang ke Bali dan ia mendapat perawatan di rumah sakit kami, teman atau keluarganya tetap bisa menikmati keindahan alam Bali dengan menyaksikan tarian tradisional, wisata ke pantai, atau menikmati pemandangan sawah,” jelas Ida Ayu.
Sebagai informasi, BBTF 2023 diakui sebagai pameran dagang internasional terkemuka di Indonesia yang berfungsi sebagai platform kolaborasi untuk berbagai pengetahuan yang nantinya akan membentuk masa depan industri pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Acara yang diikuti 230 sellers dari 5 negara dan 337 buyers dari 51 negara ini sebagai bukti tingginya minat terhadap Bali sebagai pasar dan jendela pariwisata Indonesia.