Wisatawan di Yogyakarta Dianjurkan Menginap di Homestay Saat Libur Nataru 2024

0

iihgma.com – Jika liburan Natal dan tahun baru 2024/2025 di Kota Yogyakarta, wisatawan dianjurkan menginap di homestay, misalnya di kampung wisata, bila hotel sudah penuh.

Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kota Yogyakarta, Husni Eko Prabowo mengatakan, pada libur Nataru kali ini pihaknya melibatkan Mas dan Mbak Kampung Wisata 2024.

Tujuannya adalah mempromosikan destinasi wisata alternatif di Kota Yogyakarta, termasuk kampung wisata yang dinilai tidak kalah menarik dengan Malioboro dan Keraton.

Husni melanjutkan, di tiap kampung wisata di Kota Yogyakarta tersedia penginapan alternatif berupa homestay. Keberadaan akomodasi ini diharapkan dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan saat libur Nataru 2024.

Bedhot Homestay foto: booking.com
Bedhot Homestay foto: booking.com

“Kami telah menyiapkan homestay dengan standar pelayanan yang tidak kalah dari hotel, baik dari sisi kebersihan, keramahan, maupun kenyamanan. Ini menjadi solusi bagi wisatawan yang kesulitan mendapatkan hotel di musim libur panjang,” kata Husni, seperti dikutip dari Kompas pada Kamis (19/12/2024).

Pihaknya berharap ke depannya homestay dapat menjadi pilihan utama terkait penginapan oleh wisatawan di Kota Yogyakarta.

“Kami percaya teman-teman kampung wisata sudah siap memberikan pelayanan prima untuk wisatawan. Inilah langkah menuju quality tourism, di mana wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan,” tutur Husni.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Muh Zandaru Budi Purwanto, menambahkan, untuk menyambut puncak kunjungan wisatawan akhir tahun, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyediakan Tourist Information Service (TIS).

Bedhot Homestay foto: booking.com
Bedhot Homestay foto: booking.com

Layanan ini akan beroperasi mulai Minggu (22/12/2024) hingga Rabu (1/1/2025) di sejumlah lokasi strategis yakni Malioboro (depan Plaza Malioboro) dan sisi timur Museum Sonobudoyo.

TIS bertujuan untuk memberikan pelayanan optimal kepada wisatawan agar merasa nyaman, aman, dan mendapatkan informasi yang jelas selama berlibur di Kota Yogyakarta.

“Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Kita melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan) dari unsur pentahelix juga masyarakat melalui kampung wisata, generasi muda seperti Mas dan Mbak, serta media. Dengan kerja sama ini, kita optimis pariwisata Yogyakarta akan semakin maju,” jelasnya.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.