Tiket Pesawat RI Termahal Ke-2 di Dunia, Kemenpar Siapkan Ini

0

ihgma.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) buka suara soal Menteri Koordinator  Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut harga tiket pesawat Indonesia termahal kedua di dunia.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya mengatakan bahwa Kemenparekraf dan sejumlah kementerian lainnya masih melakukan pembahasan terkait masalah mahalnya tiket pesawat di Indonesia. Selain bersama kementerian, Nia menyebut koordinasi yang dipimpin oleh Kemenko Marves ini juga melibatkan stakeholder terkait, termasuk Angkasa Pura.

“Ketika berbicara komponen kenapa tiket mahal, itu juga melibatkan berbagai kementerian, makanya di bawah orkestrasi Kemenko Marves karena itu juga ada kebijakan impor, kemudian soal pajak, kemudian juga mungkin Angkasa Pura karena ada pajak-pajak yang harus kita bayar, juga pajak PPN,” kata Nia dalam acara temu media di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Senin (15/7/2024).

Nia menegaskan, Kemenparekraf berkomitmen terus terlibat dalam menangani masalah harga tiket pesawat yang mahal. Adapun, salah satu upaya yang dilakukan adalah konsisten mempromosikan rute penerbangan baru.

“Kemenparekraf itu pasti akan mempromosikan jika ada flight-flight yang baru karena untuk kami ketika ada flight baru atau ada penambahan frekuensi ini akan mempermudah dalam pencapaian target pergerakan wisnus maupun wisman,” beber Nia.

“Sebab transportasi adalah salah satu elemen utama dalam kegiatan kepariwisataan,” sambungnya.

Penyebab harga tiket pesawat di Indonesia termahal kedua di dunia

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan bahwa penyebab harga tiket penerbangan yang tinggi diakibatkan oleh aktivitas penerbangan global yang telah 90 persen pulih jika dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi, yakni 2019.

Dalam penjelasannya, Luhut menyebut bahwa berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), sebanyak 4,7 miliar penumpang diproyeksikan bakal muncul sepanjang 2024 alias 200 juta penumpang lebih banyak daripada 2019.

Luhut mengatakan, jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan negara berpenduduk tinggi, harga tiket penerbangan Indonesia memang tergolong sangat mahal. Bahkan, Indonesia menduduki negara dengan tiket termahal kedua di dunia setelah Brasil.

Guna mengatasi salah satu permasalahan yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat ini, Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi operasi biaya pesawat, termasuk menganalisis rincian nilai Cost Per Block Hour (CBH).

“Kami menyiapkan beberapa langkah untuk efisiensi penerbangan dan penurunan harga tiket, misalnya evaluasi operasi biaya pesawat,” jelas Luhut dalam unggahan melalui akun Instagram pribadinya (@luhut.pandjaitan), Kamis (11/7/2024).

“Cost Per Block Hour (CBH) merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar [sehingga] perlu diidentifikasi rincian pembentukannya. Kami juga merumuskan strategi untuk mengurangi nilai CBH tersebut berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan,” sambungnya.

Sebagai informasi, CBH adalah waktu yang dihitung dari saat pintu pesawat ditutup dan di-pushed backsaat akan terbang hingga pintu pesawat dibuka saat mendarat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.