Terkenal karena Komodo, Pariwisata Labuan Bajo Tetap Butuh Keterampilan Wisata dan Marketing Online

0

ihgma.com, Labuan Bajo – Meskipun sudah mendunia karena ada hewan purba Komodo, pariwisata Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), mesti terus dibenahi, terutama kemampuan sumber daya manusianya.

Raden Muchammad Murdan dari Multi Utama Risetindo membeberkan hasil survei kepuasan masyarakat terhadap pengembangan pariwisata tahun 2023.

Hasilnya, Labuan Bajo berada pada kategori sangat baik dengan nilai 4,21 atau naik 0,18 dari tahun 2021 yang berada pada nilai 4,03. Angka ini diperoleh dari 305 orang responden.

“Beberapa catatan dari survei tersebut menjadi penguat untuk melanjutkan pelatihan keterampilan wisata dan menambah jumlah pelatihan online marketing secara berkesinambungan bagi SDM pariwisata Labuan Bajo,” kata dia dalam acara Biannual Tourism Forum (BTF) di Labuan Bajo seperti dikutip dari Kompas, Kamis (16/11/2023).

Suasana sunset di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Dok.iStock
Suasana sunset di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Dok.iStock

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreartif (Kemenparekraf) Martini M Paham menyampaikan, BTF yang diikuti berbagai kalangan ini bertujuan memperoleh berbagai masukan dari para peserta.

“Sehingga diperoleh strategi dan program untuk menjaga keberlanjutan setelah program PHLN (Pinjaman Hibah Luar Negeri) dari World Bank berakhir akhir tahun 2023 ini,” jelas Martini.

SDM Labuan Bajo harus siap

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat Pius Baut mengatakan, perkembangan pariwisata yang pesat harus diiringi dengan peningkatan SDM.

“Perkembangan (pariwisata Labuan Bajo) yang begitu pesat dan investasi yang begitu cepat dan tinggi. harus kita imbangi dengan kesiapan kita untuk melihat ruang dan peluang untuk diisi khususnya oleh orang lokal,” ungkap Pius.

Waterfront Marina, Labuan Bajo, NTT.(Dok. Kementerian PUPR.)
Waterfront Marina, Labuan Bajo, NTT.(Dok. Kementerian PUPR.)

Pemerintah Daerah, lanjut dia, mendorong agar minimal 70 persen tenaga kerja di Labuan Bajo adalah orang lokal. Namun, di sisi lain SDM lokal juga tetap harus mengimbangi kebutuhan industri dengan kompetensi yang mumpuni.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengungkapkan bahwa berdasarkan data proyeksi peminatan SDM, masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku wisata di Labuan Bajo.

Berdasarkan data proyeksi perminatan SDM dari segi bidang usaha diketahui bahwa mayoritas minat masih didominasi oleh bidang hotel dan restoran.

“Tahun 2023 ada 6.000 orang dan 2025 ada 9.678 orang,” kata Shana

Selain usaha hotel dan restoran, lanjut dia, mudian ada jasa lainnya yakni di tahun 2023 5.180 orang dan di tahun 2025: 6.709 orang. Ada juga usaha travel dan transportasi yakni 2023 ada 2.220 org dan 2025 ada 2.918 orang.

“Kesempatan untuk mengisi bursa ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sehingga dapat terjadi peningkatan ekonomi,” ungkap Shana.

Leave A Reply

Your email address will not be published.