Sandiaga: Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing Turun 67 Persen
ihgma.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan dari kuartal I hingga III 2021, jumlah kunjungan wisatawan asing atau wisman turun 67 persen ketimbang periode yang sama 2020. Kondisi ini dipengaruhi oleh penutupan pintu masuk internasional akibat adanya pandemi Covid-19.
“Dari Januari hingga September 2021, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia 1,19 juta kunjungan,” ujar Sandiaga, Senin, 29 November 2021.
Jumlah rata-rata wisman per bulan tercatat masih rendah. Pada September 2021, kunjungan wisman ke Indonesia hanya 126,5 ribu. Angka ini turun 15,08 persen ketimbang September 2020.
Melansir Tempo, wisman masuk ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste, yakni 72,9 ribu kunjungan atau 57,7 persen dan Malaysia sebesar 39,8 ribu kunjungan atau 31,5 persen. Pada umumnya, tutur Sandiaga, wisman yang masuk merupakan pelintas batas.
Meksi angka tersebut rendah, jumlah kunjungan per September meningkat ketimbang Agustus atau bulan sebelumnya. Sandiaga menuturkan jumlah kunjungan dari Agustus ke September mengalami kenaikan 1,41 persen.
Angka wisman juga tidak mengalami kenaikan meski pemerintah telah membuka pintu perbatasan di Bali dan Kepulauan Riau untuk 19 negara sejak 14 Oktober lalu. Sandiaga mengakui sampai akhir November, belum ada wisman masuk ke Indonesia menggunakan penerbangan langsung.
Adapun 19 negara yang telah mengantongi lampu hijau masuk ke Indonesia adalah Arab Saud, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, Dina, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, dan Prancis. Kemudian, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
“Pemerintah akan melakukan evaluasi pembukaan wisata untuk wisatawan mancanegara secara berkala, yang akan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Luar Negeri,” kata dia.
Pemerintah, kata Sandiaga, mengkaji berbagai alternatif kebijakan terkait kekarantinaan, terutama agar aturan tersebut berdampak bagi wisatawan mancanegara. Kendati begitu, Sandiaga menyebut pemerintah juga masih berkonsentrasi dengan varian baru Covid-19 yang bermunculan, seperti varian Omicron (B 1.1.529) yang telah memasuki wilayah Hong Kong dan Belgia.
“Kami akan mengutamakan faktor kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia agar tidak terulang lonjakan kasus seperti Juli 2021,” tutur Sandiaga.