Riset: 72 Persen Pekerja Pilih Ambil Cuti pada Akhir Tahun
ihgma.com – Online travel agent (OTA) Pegipegi merilis laporan perjalanan 2023 terhadap 177 pelanggan yang tersebar di Jabodetabek dan kota besar lainnya dan berada dalam rentang usia produktif, 18-45 tahun.
Dalam survei bertajuk Pegipegi Travel Report 2023 tersebut, ditemukan bahwa sebanyak 82 persen pekerja mengambil cuti untuk tujuan liburan.
Sementara 49 persen menjawab mengambil cuti untuk kepentingan keluarga atau pribadi dan 20 persennya cuti untuk pulang kampung.
Data tersebut juga menemukan bahwa para pekerja relatif memanfaatkan waktu cuti untuk beberapa kali di sepanjang tahun, daripada menghabiskan jatah cutinya secara langsung dalam satu waktu.
“Dari total cuti yang digunakan, 59 persen responden mengambil cuti dengan cara dicicil atau sedikit demi sedikit, memanfaatkan momentum long weekend dan hari kejepit untuk merasakan sensasi off day yang lebih lama.”
“Sedangkan 36 persen lainnya memilih mengambil cuti secara sekaligus (banyak hari),” ungkap Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/10/2023).
Lebih lanjut, dalam setahun, 65 persen responden atau tujuh dari 10 pekerja cenderung menghabiskan jatah cuti tahunannya sebanyak 10–12 hari.
Sementara 10 persennya menggunakan cuti sebanyak tujuh hingga sembilan hari. Adapun terkait destinasi, 86 persen responden memilih pergi ke luar kota saat berlibur, sedangkan 35 persennya memilih liburan di dalam kota atau staycation.
Sedangkan 27 persen responden memilih liburan ke luar negeri.
Ryan menambahkan, pemilihan destinasi yang didominasi liburan ke luar kota dan staycation sejalan dengan hasil bahwa mayoritas responen cenderung mengambil cuti dengan durasi singkat, tetapi dengan intensitas banyak atau berkali-kali dalam setahun.
“Karena destinasinya relatif lebih mudah dijangkau,” ucapnya.
Mayoritas pergi akhir tahun
Untuk waktu mengambil cuti, mayoritas pekerja memilih waktu berlibur pada akhir tahun atau periode Oktober hingga Desember. Angkanya bahkan lebih dari 70 persen.
“Sebanyak 72 persen responden menjawab waktu favorit untuk mengambil cuti adalah pada kuartal empat, bulan Oktober hingga Desember,” tuturnya.
Sedangkan 36 persen responden mengambil cuti pada kuartal tiga atau Juli hingga September. Mayoritas responden memilih periode akhir tahun untuk liburan dinilai karena bertepatan dengan momentum liburan keluarga.
Hasil ini sejalan dengan temuan lainnya, di mana ada dua tipe utama pekerja saat merencanakan cuti. Sebanyak 51 persen di antaranya baru akan mengambil jatah cuti jika sudah menemukan kecocokan jadwal dengan orang yang berkepentingan, misalnya rekan bepergian.
Sedangkan 31 persennya sudah membuat perencanaan cuti selama setahun untuk memaksimalkan jatah cutinya. Ini termasuk memesan tiket transportasi dan hotel sejak jauh hari sebelum waktu keberangkatan agar lebih berhemat hingga 25 persen.
Pegipegi, misalnya, menawarkan diskon sampai Rp 750.000 untuk penginapan dan potongan harga Rp 50.000 untuk penerbangan bagi para pengguna yang memesan kebutuhan perjalanan sejak jauh hari.
“(Menurut) pengolahan data internal Pegipegi, bahwa melakukan pemesanan tiket transportasi dan hotel dari jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan harga 10–25 persen lebih murah,” kata Ryan.
Adapun riset ini dilakukan Pegipegi selama September untuk mengetahui preferensi masyarakat dalam mengambil cuti dan pentingnya mengambil cuti bagi para pekerja.
Riset ini mengambil sampel sebanyak 177 responden yang tersebar di Jabodetabek dan kota besar lainnya dengan rentang usia produktif 18 hingga 45 tahun, dengan profil 69 persen laki-laki dan 31 persen perempuan.
Sementara 75 persen di antara responden telah menikah dan memiliki anak, 16 persen lajang, dan 9 persen sudah menikah tetapi belum memiliki anak. Sementara profil pendapatan responden adalah Rp 5 juta-Rp 10 juta (34 persen) dan Rp 10 juta-Rp 15 juta (22 persen).