Potensi Sport Tourism Indonesia Capai Rp18,7 Triliun pada 2024
ihgma.com, Jakarta – Minat wisatawan terhadap sport tourism semakin tinggi setelah pandemi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan, pertumbuhan sport tourism di Indonesia berpotensi yang begitu besar, bisa mencapai Rp18,79 triliun pada 2024.
Hal itu dikatakan oleh Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (events) Kemenparekraf dalam konferensi pers peluncuran kampanye #SweatToDiscover yang diselenggarakan Pocari Sweat dan Garuda Indonesia di hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang seperti dikutip dari Tempo, Jumat, 2 Februari 2024.
“Sport tourism menjadi program unggulan Kemenparekraf karena setelah Covid, semua orang ingin hidup sehat,” kata dia.
Incar wisatawan asing
Meskipun saat ini event sport tourism di Indonesia masih didominasi peserta dalam negeri, Vinsensius berharap peserta dari mancanegara akan terus bertambah. Salah satu caranya adalah menambah event yang banyak menarik minat wisatawan mancanegara seperti maraton.
“Saat ini kita punya tiga event major maraton, yakni Bali, Borobudur, dan Jakarta. Kita ingin ini akan bertambah lagi supaya pergerakan wisatawan mancanegara juga bertambah,” kata dia.
Selain maraton, Vinsensius mengatakan bahwa event otomotif seperti MotoGP di Madalika, Lombok serta Aquabike dan F1 Powerboat di Danau Toba juga mendatangkan banyak wisatawan mancanegara.
Ditanya event yang paling banyak didatangi, Vinsensius menjawab bahwa biasanya hard sport tourism lebih banyak mendatangkan crowd.
“Sport tourism ada dua, hard sport tourism yang sifatnya perlombaan, prestasi, kompetisi, seperti SEA Games, Asian Games, World Cup; ada juga yang soft sport tourism seperti lari. Nah, yang mengumpulkan crowd banyak, biasanya yang hard sport tourism, itu yang kami galakkan karena sudah menjadi lifestyle,” ujar dia.
Kontribusi sport tourism ditingkatkan
Sepanjang 2023, Indonesia menggelar 3.000 event pariwisata yang tersebar di berbagai daerah. Event pariwisata ini, kata Vinsensius, jika dikapitalisasi sekitar Rp150 triliun. Dari angka itu, kontribusi sport tourism baru 20 persen dan diharapkan akan meningkat tahun ini.
“Tahun ini kita inginkan kontribusi sport tourism bisa naik jadi 25 sampai 30 persen,” kata dia.