PHRI Sulsel: Pemotongan Anggaran Dinas Bikin Hotel Terpuruk
ihgma.com, Makassar – Industri perhotelan di Sulawesi Selatan menghadapi ancaman serius akibat kebijakan pemotongan 50% anggaran perjalanan dinas pemerintah. Kebijakan ini dinilai berdampak signifikan terhadap tingkat okupansi hotel yang sebelumnya sudah mengalami penurunan.
Penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, Ir. Arwan Tjahjadi, saat dialog di Pro 1 RRI Makassar, senin (3/2/2025) menyatakan bahwa kebijakan ini sangat tragis bagi sektor perhotelan dan pariwisata.
“Pemotongan anggaran perjalanan dinas ini mengurangi jumlah kunjungan kerja ke kota-kota besar, termasuk Makassar yang selama ini menjadi tujuan utama,” ujar Arwan seperti dikutip dari RRI.
Menurutnya, banyak hotel di Makassar sudah mengalami penurunan okupansi hingga 20-25% sebelum kebijakan ini diberlakukan. Dengan adanya pemotongan anggaran ini, kondisi perhotelan semakin terpuruk dan berpotensi menyebabkan penutupan lebih banyak hotel di Sulawesi Selatan.
Selain perhotelan, dampak kebijakan ini juga dirasakan sektor lain seperti transportasi, restoran, dan UMKM yang bergantung pada aktivitas perjalanan dinas.
“Tak hanya hotel, sektor transportasi seperti taksi dan penerbangan juga terkena imbas. Bahkan pedagang kecil yang menggantungkan pendapatannya dari wisatawan turut terdampak,” tambah Arwan.
PHRI Sulawesi Selatan saat ini tengah berupaya mencari solusi agar industri perhotelan tetap bertahan di tengah tantangan ini. Salah satu langkah yang diusulkan adalah inovasi dalam pemasaran dan diversifikasi layanan hotel untuk menarik tamu dari sektor non-pemerintahan.