PHRI Kenalkan Green Hotel, Standar Hotel Baru untuk Dukung Wisata Berkelanjutan

0

ihgma.com – Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) berencana membuat standar baru di industri perhotelan Indonesia untuk mendukung wisata berkelanjutan. Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan standar baru yang dinamai dengan “green hotel” itu nantinya diharapkan akan menjadi acuan bagi hotel dalam menghadirkan layanan yang berbasis dengan pariwisata hijau atau green tourism.

“Green hotel ini sudah kita rilis reporting-nya. Untuk panduan dan kriteria standarnya masih proses karena masih ada beberapa referensi yang kita ambil. Tentunya akan kita sesuaikan dengan kondisi Indonesia tanpa mengurangi secara kualitas,” kata Hariyadi  di sela-sela acara Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta belum lama ini seperti dikutip dari berita  Kumparan.

Standar baru ini, menurut Hariyadi, sesuai dengan kebutuhan traveler saat ini yang mengutamakan tren wisata berkelanjutan.

“Masanya, memang trennya seperti itu konsumen kita semakin pemilih jadi mereka melihat dari review dan sebagainya mereka mencari. Dan ini sangat menarik. Secara keseluruhan di industri hotel dan restoran memang mereka lebih mengarah environtmental friendly,” imbuh Hariyadi.

Ilustrasi Hotel Ramah Lingkungan di Bali Foto: Shutterstock
Ilustrasi Hotel Ramah Lingkungan di Bali Foto: Shutterstock

Selain tren wisatawan yang bergeser, Hariyadi menjelaskan bahwa standar ini dibuat dengan melihat hotel-hotel lain di luar negeri yang sudah memiliki standar tersebut.

“Misalnya gini kayak di Eropa itu pembuangan sampahnya kan memang negara memberikan fasilitasnya ya pemilahan segala macam bisa hotel dan restoran. Di sini belum rapi, jadi dari kita rapi nanti pengelolaan di TPA begitu. Nah, itu kita sesuaikan dengan kondisi di sini tapi tidak mengurangi kualitas dari suatu standard green hotel sendiri karena itu kan intinya upaya kita melestarikan lingkungan mengurangi jejak karbon,” papar dia.

Kriteria Green Hotel

Wakil Ketua Umum PHRI Bidang Wisata Berkelanjutan, Karina, mengungkapkan ada sejumlah kriteria untuk Green Hotel ini. Di antaranya mulai dari penggunaan energi, pengelolaan sampah, dan juga aspek sosial lainnya.

“Kriterianya itu ikut dari standar Asean Green Hotel, jadi mereka sudah ada sustainability misalnya untuk pengguna energi harus ada monitoring dan pelatihan supaya karyawannya bisa memahami pentingnya mereduksi penggunaan energi atau menggunakan energi dengan bijak,” ujar dia.

Plataran Menjangan. Foto: Plataran Menjangan
Plataran Menjangan. Foto: Plataran Menjangan

Selain penggunaan energi dengan bijak, aspek lainnya adalah pengelolaan sampah dari hulu ke hilir hingga pemberdayaan masyarakat lokal setempat.

“Terus bagaimana mengelola sampahnya selesai sampai di sana juga pelibatan social community misalkan mereka melakukan edukasi pada komunitas setempat menggunakan local product dan lain-lain itu cukup banyak kami harus betul-betul memilih dan melihat semuanya dengan benar,” lanjut dia.

Hal itu pun terlihat dalam ajang penilaian pada penghargaan kategori ASEAN Green Hotel Award 2024 di ajang ASEAN Tourism Awards 2024. Perempuan yang juga jadi salah satu juri di ajang tersebut mengatakan dari seluruh hotel di Indonesia, ada lima hotel yang memenangkan kategori green hotel. Mereka adalah Safari Resort Bogor, Nihi Sumba, The 101 Bali Fontana Seminyak, Capella Ubud, dan Plataran Menjangan Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga akan berkolaborasi dalam membuat standar tersebut.

“Kita akan menyusun pedoman green hotel tersebut dan pemetaannya ini sekarang dari hotel berbintang ini banyak permintaan untuk mereka lebih mendapatkan pengakuan jadi award-award seperti ini adalah memicu dan memacu para pengelola hotel ini untuk mendapatkan rekognisi dari konsep pariwisata hijau,” ungkap Sandiaga.

Sandiaga pun menambahkan bahwa jika terealisasi nantinya hotel-hotel tersebut akan dikurasi dan jika memang memenuhi syarat atau terverifikasi mereka mungkin akan mendapatkan sertifikasi seperti yang sudah-sudah seperti CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environtmental Sustainability).

“Kita akan petakan dengan PHRI. Ada kemungkinan ini masuk ke dalam proses standardisasi yang bisa melibatkan BSN maupun lembaga sertifikasi lainnya,” ujar Sandiaga.

Meski begitu, Karina mengatakan bahwa PHRI belum bisa memastikan kapan penerbitan standar baru itu. Hanya saja, standardisasi tersebut diharapkan dapat mendorong jaringan perhotelan untuk mengarah ke wisata yang berkelanjutan.

“Indonesia baru mulai, tapi 90 persen yang international chain (jaringan internasional) mereka sudah mengarah ke sana. Kita berupaya mendorong domestik dan national chain (jaringan nasional) supaya mereka ke sana. Untuk itu kita perlu bikin standar dulu, nih untuk mereka belajar, supaya bisa kita harus semangat,” pungkasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.