Perusahaan Pelat Merah Kompak Optimalkan Potensi Wisata RI

0

ihgma.com, Jakarta – Indonesia memiliki sektor pariwisata yang potensial. Hal ini bisa dilihat dari sektor pariwisata Indonesia yang terus maju dan berkembang sangat pesat. Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun berlomba-lomba mengoptimalkan potensi tersebut. Langkah ini dilakukan para perusahaan pelat merah dengan strateginya masing-masing.

Pertama adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memiliki program khusus yang menargetkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mengembangkan bisnis unggulan dari masing-masing desa tersebut yaitu Program KAWAN BNI. Melalui Program ini, BNI memposisikan dirinya sebagai kawan/ sahabat/ teman bagi masyarakat melalui Produk dan Jasa Perbankan serta mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan literasi dan inklusi keuangan di desa. Program KAWAN BNI dikembangkan dalam rangka mendukung literasi keuangan dengan target comdev bisa mengembangkan bisnis UMKM unggulan dengan mengoptimalkan peran desa, aspek digitalisasi dan sustainability

Program KAWAN BNI pada sektor pariwisata, BNI mendorong pengembangan pariwisata di tiga lokasi, yaitu Desa Cunca Wulang, Labuan Bajo, Desa Kuta, Lombok, dan Desa Marinsow, Likupang. Tujuan di sektor wisata adalah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan pendapatan dan peluang kerja masyarakat pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, program Kawan BNI merupakan kontribusi BNI terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di kawasan wisata dan pengembangan komunitas. Melalui program KAWAN BNI, perseroan memberikan dua bentuk pengembangan, yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk pembentukan tata kelola dan pengembangan produk.

Selain itu, program ini juga memberikan bantuan dalam pengembangan sarana dan prasarana. Khusus untuk pengembangan SDM, dilakukan pelatihan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), serta pihak lainnya yang terlibat langsung dalam industri pariwisata, terutama pengelolaan homestay.

“Dengan adanya pendampingan dari BNI, diharapkan dapat tercipta perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Wisata, seperti peningkatan ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan stabilitas hidup,” ucap Okki seperti dikutip dari berita CNBC Indonesia.

Selain sektor wisata, Program KAWAN BNI juga melakukan women empowerment di Pulau Solor, NTT melalui Program Menganyam Kebaikan untuk Indonesia dengan tujuan peningkatan taraf hidup 400 orang ibu penganyam dan konservasi budaya melalui anyaman.

Kemudian ada Pertamina melalui ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 yang digelar di Mandalika, Lombok. Gelaran ini turut meningkatkan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyebut Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 mampu memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan perekonomian. Termasuk bagi pelaku industri pariwisata dan UMKM lokal.

“Semoga keberadaannya menjadi peluang bagi pelaku usaha dan UMKM untuk melakukan penetrasi ke pasar global yang lebih luas,” terang dia.

Upaya serupa juga dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau yang dikenal luas dengan Pelindo. Pelindo memiliki Program Desa Binaan Penglipuran Bali sejak 2017. Program tersebut selaras dengan Pembangunan Desa Wisata yang fokus pada pemberdayaan masyarakat serta mendorong agar bisa lebih berbicara dalam kancah global.

Selain itu, program desa binaan ini dirancang dengan konsep modern, port tourism, yang mengintegrasikan bisnis maritim pelabuhan untuk layanan sandar kapal-kapal pesiar internasional di Pelabuhan Benoa, dengan mengajak ribuan penumpangnya yang merupakan turis mancanegara untuk berwisata ke Desa Penglipuran sehingga mendorong terciptanya Creating Shared Value. Penglipuran juga menjadi salah satu Desa Wisata yang mendapatkan penghargaan Best Tourism Village dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2023.

Konsep bisnis yang terintegrasi dengan desa wisata tersebut berdampak positif pada pemberdayaan masyarakat dan citra perusahaan. Karena tidak hanya membawa pemasukan ekonomi pada kas desa, tetapi juga meningkatkan pendapatan perusahaan. Semakin lama penumpang menghabiskan waktu berwisata turun dari kapal, maka semakin lama juga kapal pesiar akan bersandar di Pelabuhan sehingga semakin banyak layanan yang dapat diberikan perusahaan kepada kapal pesiar, berdampak pada pemasukan bagi perusahaan.

Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman, pada suatu kesempatan wawancara dengan media, mengungkapkan bahwa Pelindo pada tahun 2022 juga meresmikan destinasi wisata Hutan Bambu Penglipuran yang mengembangkan atraksi wisata alam dengan memanfaatkan lestarinya hutan bambu di desa tersebut sehingga menjadi objek wisata baru bagi wisatawan yang berkunjung.

“Hutan Bambu Penglipuran yang dikembangkan Pelindo bersama masyarakat desa menekankan pentingnya menjaga keaslian nilai budaya dan alam, sembari mempromosikan pengalaman wisata yang edukatif dan lestari. Ini merupakan prinsip pemanfaatan yang bijak, karena selaras antara pelestarian warisan alam dan budaya lokal dengan mendorong masyarakat setempat untuk aktif dalam konservasi lingkungan serta pembangunan ekonomi berbasis wisata,” jelas Ihsanuddin Usman.

Selanjutnya PT Bukit Asam Tbk melalui berbagai program, di antaranya Konservasi Terumbu Karang, Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), dan Tanjung Enim Kota Wisata. Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan dukungan pada sektor pariwisata ini sejalan dengan tujuan PTBA sebagai anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, yakni menambang untuk membangun peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan lebih baik.

“Hal ini merupakan wujud komitmen PTBA dalam hal visi sustainability, khususnya pengelolaan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. Kami berharap program-program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dari sektor pariwisata,” tutup Arsal.

Diketahui perkembangan sektor pariwisata menunjukkan tren positif. Salah satunya ditunjukkan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada periode Januari-Mei 2024.

Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari hingga Mei 2024 mencapai 5.244.213 kunjungan. Angka ini mengalami kenaikan 23,78% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu April 2024, pertumbuhan wisman meningkat 7,36% atau mencapai 1.145.499 kunjungan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lima negara dengan kunjungan terbanyak yakni Malaysia sebesar 17,47%, Australia 11,98%, Singapura 9,69%, Tiongkok 8,61%, dan India 7,08%. Dengan rata-rata lama tinggal (length of stay) sekitar 7,58 malam.

Leave A Reply

Your email address will not be published.