Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 23 Ribu Orang pada Akhir Pekan Lalu
ihgma.com, Jakarta – Penumpang Kereta Cepat Whoosh pada Sabtu-Ahad, 21-22 Oktober 2023 mencapai 23.439 orang dengan rata-rata okupansi mencapai 90 persen dari keseluruhan tempat duduk yang disediakan. Jumlah penumpang tersebut didasari beberapa faktor seperti, adanya peningkatan masyarakat yang ingin berlibur, pulang ke daerah asal, bekerja, maupun untuk kepentingan lainnya di akhir pekan.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Eva Chairunisa merinci jumlah penumpang terdiri dari 11.330 penumpang di 21 Oktober 2023 dengan okupansi 86 persen. Sementara 12.109 penumpang pada 22 Oktober 2023 dengan okupansi 92 persen.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memilih Kereta Cepat Whoosh untuk melakukan perjalanan Jakarta-Bandung pulang pergi (PP) di akhir pekan ini,” ujar dia lewat keterangan tertulis seperti dikutip dari Tempo pada Senin, 23 Oktober 2023.
Menurut Eva, sebagian besar penumpang yang melakukan perjalanan dengan Whoosh di akhir pekan bertujuan untuk berlibur di Bandung atau berbelanja di Jakarta. Dengan singkatnya waktu perjalanan, kata dia, banyak penumpang yang sengaja melakukan perjalanan PP dalam satu hari yang sama tanpa perlu menginap di kota tujuan.
Selain untuk berwisata, ada juga penumpang yang bepergian untuk kepentingan bisnis, bekerja, sekolah, dan mengunjungi keluarga. PT KCIC, kata Eva, senang karena Whoosh bisa jadi moda transportasi yang mampu mengakomodir kebutuhan perjalanan masyarakat dengan baik.
Manajemen PT KCIC mensosialisasikan kepada penumpang di antaranya mengenai datang lebih awal ke stasiun. Karena gate ditutup 5 menit sebelum jadwal keberangkatan. Selain itu, penumpang juga diminta untuk duduk sesuai nomor kereta dan nomor kursi, persiapkan tiket fisik maupun QR saat akan boarding.
KCIC meminta penumpang menjaga selalu kebersihan selama berada di stasiun maupun selama dalam perjalanan. Dengan tingginya angka penumpang Whoosh di akhir pekan lalu itu, Eva pun semakin yakin jika kehadiran Whoosh dapat berdampak positif bagi wilayah di sekitar Jakarta-Bandung seperti bertambahnya angka wisatawan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
“Kami optimis bahwa Whoosh dapat membawa banyak dampak positif di masyarakat,” ucap Eva. “Tak hanya bagi para penumpang yang kini bisa melakukan mobilitas yang lebih efektif, tapi juga bagi wilayah-wilayah yang didatanginya.”
Sementara, Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menjelaskan tingginya jumlah penumpang itu karena di awal operasi biasanya antusiasme masyarakat yang tinggi. “Orang Indonesia itu ingin banget merasakan teknologi kereta api kecepatan tinggi yang baru ada. Ditambah lagi tarifnya adalah tarif promo,” ujar dia melalui sambungan telepon pada Senin, 23 Oktober 2023. seperti dilansir Tempo
Bahkan, dia mengatakan, jika tarifnya tidak promo pun, misalnya Rp 250-300 ribu, euforia masyarakat kemungkinan masih tetap tinggi. Karena operasional awal ini masih termasuk dalam tahap uji coba. Sehingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu menjadi seperti wisata kereta.
Namun, setelah tiga bulan mendatang, Aditya berujar, ditambah lagi tarifnya yang diterapkan normal, antusiasme masyarakat bisa menurun. Bahkan dia ,erperkirakan tarif tidak akan langsung naik tinggi dari Rp 150-300 ribu. Kenaikannya akan bertahap, misalnya menjadi Rp 200 ribu, kemudian Rp 250 ribu. “Memang harusnya seperti itu kalau di masa perkenalan.”
Dia juga mencontohkan mass rapid transit atau MRT Jakarta saat awal operasional komersil. Di mana pada Maret-Juni 2019, di awal operasional penumpangnya cukup banyak. Namun, bulan berikutnya Juli-September 2019, penumpang tidak seramai awal operasi.
“Saya menganalogikannya seperti itu. Agak berbeda dengan LRT Jabodebek yang memang relatif lebh stabil. Itu karena memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ucap Aditya.