Pentingnya Keadilan Gender di Sektor Pariwisata

0

ihgma.com – Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan drastis di berbagai sektor, termasuk pariwisata, yang menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh The World Travel & Tourism Council (WTTC), terungkap bahwa wanita mengalami dampak yang lebih besar dibandingkan kelompok lainnya.

Hampir 70 juta orang yang bekerja di sektor perjalanan dan pariwisata kehilangan pekerjaan mereka selama masa sulit ini. Namun, yang lebih memprihatinkan adalah dampak yang tidak proporsional dirasakan oleh wanita.

Dalam sektor perjalanan dan pariwisata, wanita sering kali mendominasi posisi di perhotelan dan layanan makanan, yang merupakan area paling terpukul oleh pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis.

Meskipun sektor ini secara keseluruhan telah mengalami pemulihan yang kuat, menurut  laporan Social Trends in Travel & Tourism Employment menemukan bahwa sektor ini mempekerjakan 42 juta wanita pada tahun 2022. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 48,4 juta wanita (-13%) pada tahun 2019. Penurunan jumlah ini menunjukkan bahwa pemulihan yang ada belum cukup inklusif.

Ilustrasi pariwisata di Sri Lanka. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
Ilustrasi pariwisata di Sri Lanka. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte

Sektor pariwisata tetap menjadi sumber pekerjaan yang penting bagi kelompok yang kurang terwakili, tetapi laporan ini menegaskan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan pemulihan yang inklusif dan adil. Dengan meneliti tren pekerjaan di 185 ekonomi dari 2019 hingga 2022, laporan ini menekankan potensi sektor ini sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi inklusif dan kemajuan sosial.

Julia Simpson, Presiden & CEO WTTC, mengatakan laporan ini menyoroti potensi luar biasa sektor perjalanan dan pariwisata untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, tetapi juga menekankan kebutuhan mendesak untuk bertindak. Wanita dan kaum muda adalah tulang punggung di sektor ini, namun mereka terus menghadapi hambatan signifikan.

“Dengan berinvestasi dalam keterampilan, mempromosikan kebijakan inklusif, dan mendorong kewirausahaan, kita dapat membuka potensi penuh dari kelompok ini dan memastikan sektor kami memimpin dalam menciptakan peluang kerja yang bermakna dan berkelanjutan,” kata Julia dalam siaran tertulisnya, seperti dikutip dari Kumparan pada Sabtu (21/9).

Ilustrasi turis wisata di Taiwan. Foto: Shutterstock
Ilustrasi turis wisata di Taiwan. Foto: Shutterstock

Laporan ini juga menyoroti bahwa wanita masih kurang terwakili dalam peran bergaji tinggi dan kepemimpinan. Porsi gender dalam pekerjaan di sektor ini hampir mencerminkan ketidaksetaraan yang ada dalam ekonomi secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sektor ini menawarkan banyak peluang, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan.

Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al Khateeb, menyambut temuan laporan bersama ini dan menekankan komitmen Kerajaan untuk mendukung pekerjaan bagi pemuda dan wanita di sektor Perjalanan & Pariwisata.

“Visi 2030 Arab Saudi menekankan komitmen Kerajaan untuk memastikan Perjalanan & Pariwisata menjadi pendorong utama perubahan sosial,” katanya.

“Investasi besar kami pada tahun 2024 mencakup 375 juta riyal untuk pelatihan pengembangan keterampilan pemandu wisata lokal yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah dan lanskap kaya negara kami. Beberapa lainnya menjadi wirausaha, dengan fokus pada kreativitas, kepemimpinan, dan keterampilan digital,” sambung Ahmed.

Menurut Ahmed, pada tahun 2022, pekerjaan wanita Saudi di sektor pariwisata merupakan yang tumbuh tercepat kelima di antara negara-negara G20. Fokus pada lokalisasi layanan, di area seperti AlUla dan Diriyah, telah menciptakan peluang baru bagi wanita dalam pekerjaan pariwisata.

“Melalui kemitraan yang lebih kuat, pariwisata dapat menjadi kendaraan untuk pembangunan inklusif, menciptakan masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua orang.”

Peluang dan Tantangan

Sektor perjalanan dan pariwisata memiliki peranan penting dalam perekonomian global, dan wanita memainkan bagian yang signifikan dalam industri ini. Meskipun pekerjaan wanita di sektor ini sebanding dengan sektor ekonomi lainnya, terdapat beberapa tantangan dan perbedaan yang perlu dicermati.

Di negara-negara berpenghasilan tinggi, wanita sering kali menemukan diri mereka dalam posisi dengan gaji yang lebih rendah meskipun pekerjaan mereka sama pentingnya. Ini menunjukkan bahwa akses wanita terhadap pekerjaan yang layak masih dipengaruhi oleh ketidaksetaraan gender.

Penting untuk meningkatkan jumlah wanita yang bekerja di sektor ini, namun hal ini harus diimbangi dengan perbaikan dalam aspek-aspek lain, seperti kesetaraan upah dan kualitas pekerjaan. Tanpa perbaikan ini, kemajuan menuju kesetaraan gender akan terhambat.

Beberapa wilayah, seperti Eropa dan Amerika, menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dalam pekerjaan wanita di sektor ini. Beberapa negara, seperti Grenada, Kroasia, dan El Salvador, bahkan mengalami peningkatan pekerjaan wanita di sektor perjalanan dan pariwisata, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Meskipun sektor perjalanan dan pariwisata menawarkan peluang bagi wanita, penting untuk terus memperjuangkan kesetaraan upah dan kualitas pekerjaan. Dengan pendekatan yang tepat, sektor ini dapat menjadi pendorong utama bagi kemajuan wanita dalam dunia kerja, serta menciptakan lingkungan yang lebih adil dan inklusif di masa depan.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.