Para Bule Setuju dengan Aturan Do’s and Don’ts di Bali

0

ihgma.com, Jakarta – Warga negara asing (WNA) memberikan tanggapan terkait selebaran Do’s and Don’ts yang dibagikan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali melalui Imigrasi Ngurah Rai. WNA asal Jerman bernama Tobias K dan asal Swedia bernama Linus Johannsson mengaku setuju dengan kebijakan tersebut.

Untuk diketahui, selebaran itu memuat 12 kewajiban dan delapan larangan. Pembagian hari pertama, Kamis (8/6/2023), Do’s and Don’ts ditulis dalam bahasa Inggris. Namun, ke depan akan dicetak dalam empat bahasa asing lainnya, Rusia, India, China, dan Jepang seperti dikutip dari Detik Travel..

Berikut alasan dua bule setuju dibagikannya selebaran Do’s and Don’ts di Bali.

1. Aturan Negara Berbeda dan Harus Dipatuhi

Tobias K, warga negara asing (WNA) asal Jerman pelesiran di Bali sejak 13 hari yang lalu. Ketika ia tiba di Bali, selebaran Do’s and Don’ts belum didistribusikan.

Meski demikian, pria berusia 37 tahun ini telah membaca larangan dan kewajiban yang tertera di dalamnya. Tobias juga setuju dengan kebijakan tersebut.

Selain itu, menurutnya peraturan di setiap negara berbeda-beda dan harus dipatuhi turis asing yang berkunjung.

“Saya setuju dengan peraturan baru (Do’s and Don’ts) yang ada di selebaran yang dibagikan. Saya sangat kecewa dengan turis asing yang berulah di Bali,” kata Tobias kepada detikBali di Sanur, Denpasar, Jumat (9/6/2023).

Ia biasanya mengedukasi diri sendiri dengan mencari tahu peraturan negara yang hendak dikunjungi. “(Membaca) Apa yang wajib dilakukan dan apa yang dilarang. Misalnya, tidak mengenakan celana pendek saat berkunjung ke pura,” ujar bule yang baru pertama kali berkunjung ke Bali ini.

Tobias merasa jengkel melihat tingkah bule nyeleneh di Bali. Misalnya, bule Rusia yang melepaskan celananya di Gunung Agung beberapa waktu lalu. Tobias pun tak habis pikir mengapa bule di Bali bertingkah demikian.

“Saya tak mengerti mengapa turis-turis lain (yang nyeleneh) datang ke suatu negara (Indonesia) dan bertingkah seperti mereka di negaranya sendiri. Saya tak paham. Saya tidak setuju dengan ini (tingkah laku),” jelasnya.

Sementara itu, Tobias mengatakan sangat menikmati liburannya di Pulau Dewata. Ia terpukau dengan lanskap dan keindahan Bali.

“Bali mempunyai lanskap yang memukau. Pantainya, airnya, dan hewannya sangatlah menawan,” tuturnya.

“Kita harus menjaga lanskap dan keindahan di Bali. Sangatlah penting,” lanjutnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.