PAKET Wisata Banyuwangi-Bali ke Korsel & China Dijual Kemenpar, Paket Wisata 3B Naik 10 Persen

0

ihgma.com – Paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Utara, Bali Barat) telah berjalan dengan penjualan mengalami peningkatan sampai 10 persen.

Paket wisata 3B ini dijual di Online Travel Agent (OTA). Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa pada acara Forum Penguatan Amenitas dan Aksesbilitas Dalam Rangka Dukung Paket Wisata 3B di Lovina, Buleleng Minggu (22/6) meminta agar tidak puas dengan angka tersebut. Ia mengatakan agar paket wisata 3B didorong bagaimana realisasinya.

“Ini yang paling penting, realisasinya sudah semaksimal apa? Karena saya tidak ingin terus-terusan mendengar, Bali overtourism seperti itu. Saya ingin wisatawan itu benar-benar bisa tersebar ke seluruh tempat di Bali yang kekayaannya itu tidak ada habisnya,” jelas Ni Luh Puspa seperti dikutip dari Tribun Bali.

Ia pun melihat ada beberapa yang menjadi hambatan pengembangan paket wisata 3B dari penyelenggaraan ataupun merealisasikan. Pertama transportasi laut dan dermaga yang menghubungkan Banyuwangi dan Lovina ini dinilai merupakan satu kebutuhan yang diharapkan bisa direalisasikan.

Di Banyuwangi sudah ready, dengan Dermaga Boom, Ni Luh Puspa sempat mengunjungi Dermaga tersebut dan memang sudah ready. Kemudian untuk kapal, juga sudah ada beberapa yang ingin masuk. Kalau dermaga ini ada, maka Kemenpar siap menyediakan transportasi yaitu kapal cepat.

“Tetapi yang masih jadi PR adalah bagaimana dermaga untuk menerimanya di Pantai Lovina ini. Jadi yang masih kami harapkan, Pak Tuaji (IB Rai Dharmawijaya Mantra) mohon dukungannya juga untuk hal ini, begitu kita ingin dorong bisa segera,” bebernya.

Lebih lanjut Ni Luh Puspa mengungkapkan, tahun ini terdapat Dana Alokasi Khusus (DAK), namun masih belum terealisasi. Sempat ada usulan membawa investor untuk membuat Dermaga Lovina Banyuwangi.

“Nah, tapi meskipun dermaga belum ada, saya berharap tidak berhenti. Kita manfaatkan dulu apa fasilitas yang sudah ada, apa yang saat ini menghubungkan Bali dan Jawa, yaitu Gilimanuk, kita optimalkan dulu. Jadi kita optimalkan pelabuhan Gilimanuk menghubungkan Banyuwangi dengan Bali,” paparnya.

Selain itu, titik-titik yang bisa dimanfaatkan untuk memasifkan penjualan paket wisata 3B. Di samping itu, Buleleng dan Jembrana diminta mempersiapkan destinasi-destinasi dengan baik.

Terkait infrastruktur, karena Bali saat ini masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ditetapkan sebagai destinasi regeneratif, maka Buleleng dan Jembrana ini harus berwujud pariwisata regeneratif.

“Itu yang harus terus kita dorong, sehingga kita bisa mendapatkan wisatawan yang berkualitas dan juga masyarakat mendapatkan manfaat yang berkualitas,” kata dia.

Untuk promosi, dalam pertemuan ini sudah bisa dipetakan destinasi untuk Banyuwangi, Jembrana dan Buleleng. Sehingga travel pattern-nya wisata 3B ini benar-benar sudah diketahui dan digencarkan promosi dan penjualannya.

“Saya juga berharapan nanti mungkin 3B ini akan ikut dalam berbagai travel mark ataupun travel fair yang kita lakukan. Kita juga akan rencana melakukan sales mission ke Seoul dan China, Beijing.

Nah mudah-mudahan saya berharap nanti paket 3B ini bisa juga dijual di sana. Jadi ini untuk memperkuat kembali, posisi Bali Barat dan Bali Utara sebagai pemucah konsentrasi kemacetan yang terjadi di Bali Selatan,” kata dia.

Sementara itu, pengoperasian kapal cepat Banyuwangi dari Pelabuhan Boom, Banyuwangi menuju Pelabuhan Serangan, Denpasar Bali diundur.

Ketika ditemui, Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono mengatakan sebelumnya kapal tersebut direncanakan akan beroperasi pada 17 Juni 2025. Namun, karena ada kendala persiapan pengoperasiannya pun diundur.

“Untuk operasi kapal cepat Banyuwangi-Denpasar, saat ini kapalnya sudah ada di Pantai Boom, tinggal menunggu untuk operasional persiapannya supaya saat kita ready, tidak ada masalah. Dalam waktu dekat kita rencanakan. Kemarin sebenarnya tanggal 17 Juni akan tetap ada sedikit kendala untuk persiapan, sehingga kita persiapkan lebih matang lagi,” katanya.

Mengenai koordinasi dengan Pemerintah Kota Denpasar dikatakannya masih berlanjut, dan pada prinsipnya Pemkot Denpasar dikatakan welcome dalam acara untuk mendukung pariwisata Banyuwangi dan Bali.

Ia juga menjelaskan, di Bali memang sudah disiapkan dalam rangka untuk menerima kapal cepat yang ada di Banyuwangi, dan saat ini masih dipersiapkan. “Kita siapkan dulu, baru kita ready. Tetapi kapal cepatnya sudah ada ready di Pantai Boom,” ujarnya.

Jumlah kapal cepat yang tersedia sementara baru satu kapal. Rencananya rute kapal cepat ini 1 hari 1 kali penyeberangan dan berlabuh ke Pelabuhan Serangan, Denpasar.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.