Muncul Fenomena Investasi Hotel Baru Tahun 2025 Turun, Ini Penyebabnya

0

ihgma.com, Jakarta – Investasi pembangunan hotel baru di tahun 2025 diprediksi bakal lebih sedikit dibandingkan tahun 2024. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, investasi hotel baru juga kemungkinan hanya akan menyasar lokasi tertentu, dipengaruhi tingkat hunian atau tren okupansi secara umum.

“Ada, kalau untuk hotel baru itu pasti ada. Hanya memang jumlahnya lebih sedikit ya,” kata Hariyadi seperti  dikutip CNBC Indonesia pada Rabu (20/11/2024).

“Karena sekarang ini perbankan kalau membiayai hotel itu kayaknya termasuk yang belum di-support. Kalau untuk yang proyek baru ya. Nah kebanyakan sekarang hotel yang dibangun itu yang memang equity-nya dibangun dengan modal sendiri,” tambahnya.

Hanya saja, dia mengaku belum bisa memastikan jumlah atau tingkat penurunan investasi hotel baru di tahun 2025.

Foto: Ilustrasi Hotel (Pixabay)
Foto: Ilustrasi Hotel (Pixabay)

“Yang banyak masuk di pasar sekarang ini adalah (dibangun) dari modal sendiri. Jadi enggak ada utang. Nggak pakai utang bank.” ujarnya.

“Jumlahnya relatif, saya belum ada laporan masuk, tapi jumlahnya sangat sedikit,” ucapnya.

Sebab, imbuh dia, pengusaha atau investor yang mampu memiliki modal sendiri untuk membangun hotel baru tanpa pembiayaan bank juga tak banyak.

Di sisi lain, dia menambahkan, pembangunan hotel baru tahun 2025 bisa saja memang realisasi yang telah direncanakan lama, namun izinnya baru keluar.

“Jadi, mereka yang penyelesaian izin lama. Jadi kan ada yang mereka udah berproses, nanggung nih kalau nggak diselesaikan mereka tambah rugi gitu ya. Nah itu mereka akan selesaikan, tapi kebanyakan yang akan dibangun itu adalah dengan modal sendiri,” jelas Hariyadi.

Untuk lokasi, kata dia, kemungkinan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Jakarta dan sekitarnya kayak di BSD itu ada, pokoknya yang itu masih bangun. Tapi kalau untuk daerah-daerah yang lain ya yang dianggap kayak Surabaya itu, saya nggak yakin, mungkin nggak ya. Surabaya itu karena okupansinya juga rendah di situ,” terangnya.

“Untuk kategori hotelnya, mayoritas bintang 3 dan 4,” kata Hariyadi.

Sementara itu, Market Insight Kuartal 3 yang dirilis Leads Property pada akhir Oktober 2024 lalu mencatat, total pasokan pada kuartal ini telah mencapai 56.576 kamar, tersebar dalam 315 hotel.

Disebutkan, pasokan terbaru datang dari hotel bintang 3, Nemuru Grand Suites Hotel, di jalan MT. Haryono yang menambah 90 kamar baru ke dalam pasar.

“Pasokan baru pada kuartal ini tidak sebesar kuartal sebelumnya,” tulis Leads Property, dikutip Rabu (20/11/2024).

“Beberapa hotel baru dijadwalkan untuk mulai operasional pada akhir tahun ini,” demikian catatan Leads Property.

Leave A Reply

Your email address will not be published.