Mohon Maaf! GWK Bali Ditutup Mulai Hari Ini, Turis Umum Dilarang Masuk
ihgma.com, Badung – Empat hari menjelang Welcoming Gala Dinner World Water Forum ke-10, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park yang menjadi venue makan malam para Kepala Negara dan delegasi, ditutup untuk umum. Penutupan sementara salah satu destinasi favorit di Bali ini dilakukan selama empat hari, yakni mulai hari ini, Kamis tanggal 16 Mei 2024 hingga hari Minggu, 19 Mei 2024.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama GWK Cultural Park dipilih menjadi lokasi acara internasional bergengsi. Sebelumnya, ada IMF tahun 2018 dan belum lama ini KTT G20 tahun 2022.
Adapun alasan penutupan sementara kawasan GWK kali ini adalah dalam rangka persiapan dan sterilisasi venue menjelang acara makan malam tersebut karena berbagai macam persiapan tengah dilakukan seperti mulai dari tim produksi hingga tim kreatif event terlihat tengah sibuk mempersiapkan venue acara seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Kamis (16/5/2024),
Welcoming Dinner World Water Forum 2024 akan dilakukan di GWK Cultural Park, tepatnya dilakukan di dua lokasi, yaitu Festival Park dan Lotus Pond. Acara welcoming dinner dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 19 Mei 2024 pukul 18.00 hingga 22.00 WITA, namun ada kemungkinan untuk terjadi perubahan jam.
Bagi wisatawan yang ingin berlibur ke GWK Cultural Park, bisa berkunjung kembali mulai tanggal 20 Mei 2024.
World Water Forum yang akan diselenggarakan 18-25 Mei 2024 merupakan pertemuan internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan pada sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.
Pertemuan ke-10 di Bali bertema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dijadwalkan dihadiri oleh sekitar 35 ribu delegasi dari 193 negara di dunia.
Forum ini mengusung enam sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.