Menjaga Turis Australia dan Eropa agar Tak Berpindah ke Destinasi Lain. Ini Strategi yang Mesti Dilakukan Bali
ihgma.com – Wisatawan asal Australia dan Eropa masih menjadi market potensial untuk pariwisata Bali. Posisi kedua market ini cukup baik. Australia di urutan pertama, lalu disusul beberapa negara Eropa.
Kedua market ini mesti dijaga, sehingga tidak lari kepada destinasi lain. Karena itu, Bali Sales and Marketing Community (Bascomm) melaksanakan update pasar Australia dan Eropa.
Keseriusan untuk update pasar Australia dan Eropa itu sangat kentara. Bascomm menghadirkan pembicara ahli dalam acara lokakarya pariwisata yang digelar di Ballroom The Patra Bali Hotel Kuta, seperti dikutip dari balitravelnews.id pada Rabu (24/4).
Para narasumber itu, yakni Kadek Suardharmana (Head of Indonesia-Supply Management, TUI Musement Indonesia), dan Nicoline Dolman (Manajer Kontrak & Kemitraan, Asia Tenggara, TripADeal Australia).
Termasuk pula Claudia Schieker (Manajer Produk Asia, DER Touristik Deutschland) yang fokus pada informasi terbaru untuk pasar pariwisata Australia dan Eropa.
Sedangkan Claudia Schieker, Manajer Produk Asia untuk DER Touristik Deutschland, hadir secara virtual.
Saat ini, wisatawan Australia menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah kedatangan ke Bali. Sementara wisatawan Eropa, terutama dari Jerman dan Belanda, termasuk di antara 15 besar.
Bascomm dengan bangga telah mendapatkan partisipasi dari para ahli ini untuk berbagi pengetahuan dan wawasan mereka tentang pasar Australia dan Eropa.
“Acara ini bagian dari komitmen berkelanjutan Bascomm untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Bali, dengan fokus khusus pada pasar Australia dan Eropa,” kata Ketua Bascomm Putu Arisudhiana.
Untuk menggaet kedua pasar itu, sangat penting membekali para pemangku kepentingan industri pariwisata dengan informasi yang berharga.
“Kami merasa bangga dapat menghadirkan TripADeal Australia, salah satu pemain utama di pasar Australia,” katanya bangga.
Termasuk bisa mendatangka TUI Musement Indonesia dan DER Touristik, pemimpin di pasar Eropa, khususnya Jerman, Belanda, Belgia, dan Luksemburg, sebagai mitra travel untuk Bali.
“Kami percaya bahwa wawasan pasar yang mereka bagikan akan sangat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan pariwisata kami,” ujarnya serius.
Lokakarya setengah hari ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai industri pariwisata di Bali, termasuk perwakilan dari hotel, vila, resor, dan penjual paket wisata.
Pembicara memberikan informasi terbaru mengenai pasar yang dipresentasikan oleh para ahli dari masing-masing mitra perjalanan ini. Maka itu, lokakarya ini sangat informatif dan bermanfaat.
Direktur Alpa Hotel Management (AHM), Gufron, CHA mengatakan, Eropa dan Australia adalah dua pasar utama Bali. Para ahli ini memberikan informasi sangat berharga mengenai pasar ini.
“Kami mendapat informasi berharga untuk mengembangkan strategi masa kedepan kami untuk menarik wisatawan dari Australia dan Eropa,” ucapnya senang.
Apalagi acara didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, betapa pentingnya industri pariwisata dalam mempromosikan Bali and Beyond melalui kerja sama dengan tiga mitra perjalanan utama ini.
“Xendit, D’Edge Hospitality Solution, dan The Patra Bali Hotel memainkan peran penting dalam menyukseskan lokakarya ini,” ujar Gufron yang salah satu Pembina Bascomm ini.
Bascomm berkomitmen untuk mendukung pariwisata Bali melalui lokakarya yang fokus pada pasar yang berpotensi tinggi, seperti ASEAN, India, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan lainnya.
Belakangan ini, banyak yang mengkhawatirkan dampak perang Ukraina dan perang di timur tengah itu berdampak pada pariwisata Indonesia dan Bali khususnya.
Pada pembahasan tadi, ternyata hal itu tidak banyak berpengaruh terhadap kedatangan wisatawan ke Indonesia dan Bali khususnya.
“Inilah pentingnya lokakarya ini, untuk memberikan satu informasi kondisi market akan kekinian khususnya untuk pasar Australia dan Eropaa,” imbuhnya.
Masukan situasi market yang ada sekarang penting, sehingga orang industri pariwisata menadapatkan persefegtif yang benar bukan terimajinasi.
“Para sales and marketing yang bertugas mencari revenue, penting mendapatkan gambaran yang baik, sehingga tidak salah langkah ke depannya. Karena, Bali masih tergantung dari pada pariwisata,” pingkasnya.