Macet di Bali Tambah Parah, Taksi Air Siap Meluncur-Layani Rute Ini
emerintah tengah mengkaji untuk membuat transportasi baru di Bali, yakni water taxi. Sekretaris ihgma.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Andy Sutomo Panjaitan mengungkapkan bahwa tujuan dari program ini untuk mengurai kemacetan khususnya menuju dan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Water taxi program ini alternatif untuk mengurangi kemacetan, jadi program lain tetap jalan, sebagai perencanaan-perencanaan untuk mengurangi kemacetan di Bali terutama di bandara ke destinasi wisata seperti Canggu,” kata Lollan di Press Background Forwahub di Kemenhub seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Selasa (5/8/2025).
Ia menyebut bahwa saat ini untuk perizinan birokrasi tengah dipercepat misalnya antara Kementerian/Lembaga, sehingga koordinasi antara pusat dan daerah bisa lebih mudah, termasuk perizinan di lembaga lain seperti izin lingkungan dan pemanfaatan ruang laut.
“Tapi terpenting kajian komprehensif, perlu kajian mendalam sosial budaya dan saling keterkaitan terutama dalam hal kontur laut, faktor laut, posisi alam yang perlu dipertimbangkan dan efek rencana yang dimaksud. Semoga ada lokasi tepat dengan efek lingkungan yang bisa diperhitungkan,” ujar Lollan.
Selain itu juga memperhitungkan banyak faktor, diantaranya kajian soal sisi ekonomis untuk biaya pembangunan dan operasional.
“Lalu aspek sosial budaya di Bali ada beberapa spek yang perlu dipertimbangkan apa itu terkait kebijakan daerah, situs religi dan tata aturan lain yang perlu dipenuhi, ini perlu terus koordinasi,” sebut Lollan.
“Tapi terpenting kajian komprehensif, perlu kajian mendalam sosial budaya dan saling keterkaitan terutama dalam hal kontur laut, faktor laut, posisi alam yang perlu dipertimbangkan dan efek rencana yang dimaksud. Semoga ada lokasi tepat dengan efek lingkungan yang bisa diperhitungkan,” ujar Lollan.
Selain itu juga memperhitungkan banyak faktor, diantaranya kajian soal sisi ekonomis untuk biaya pembangunan dan operasional.
“Lalu aspek sosial budaya di Bali ada beberapa spek yang perlu dipertimbangkan apa itu terkait kebijakan daerah, situs religi dan tata aturan lain yang perlu dipenuhi, ini perlu terus koordinasi,” sebut Lollan.