Long Weekend Perayaan Imlek, Jumlah Turis China ke Bali Tak Signifikan

0

ihgma.com – Long weekend hingga perayaan Imlek diawal Tahun 2025 belum membuat jumlah wisatawan asing dari Tiongkok meningkat di Bali.

Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies  (ASITA) Bali I Putu Winastra mengatakan kunjungan wisman Tiongkok itu belum kembali ke masa jaya sebelum pandemi Covid-19.

Padahal wisman Tiongkok masih menjadi salah satu penyumbang terbesar wisatawan asing ke Pulau Dewata.

“Sebelum pandemi kunjungan wisman Tiongkok sempat mencapai 2,2 juta orang. Sementara saat ini turis Tiongkok yang mengunjungi Bali belum berhasil melonjak dari rata-rata 500 ribu per tahun. Tidak terlalu banyak signifikan untuk market China,” katanya seperti dikutip dari Tribun Bali pada, Rabu 29 Januari 2025.

Karena itu, saat momen liburan Tahun Baru Imlek saat ini, Winastra tidak berani berharap banyak bahwa akan ada lonjakan wisman Tiongkok ke Pulau Bali. Thailand dan Malaysia masih jadi pesaing utama destinasi favorit turis Tiongkok berlibur ke Bali.

“Market China belum pulih sama sekali. Upaya promosi harus terus dilakukan untuk mengembalikan pasar Tiongkok seperti sebelum pandemi,” bebernya.

Selain dari pihak swasta yang selama ini masih dilakukan, pihaknya juga minta dukungan pemerintah untuk memperkenalkan destinasi-destinasi wisata di Indonesia khususnya Bali.

“Tapi kalau pemerintah nggak ada dana ya mau gimana lagi,” imbuhnya.

Jumlah kedatangan wisman ke Bali sendiri selama 2024 mencapai 6,3 juta orang melebihi target Pemerintah Provinsi Bali 6 juta kunjungan. Turis Tiongkok masih bisa masuk tiga besar di bawah kunjungan turis dari Australia dan India.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun menyebut angka itu menunjukkan Bali masih menjadi salah satu tempat atau destinasi favorit untuk berwisata.

Tjok Pemayun tidak menampik cuaca ekstrem, yang berakibat  bencana alam seperti banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya, turut mempengaruhi animo kunjungan wisman ke Bali menjelang tutup tahun. “Ya tentu saja, informasi- informasi negatif dari kejadian itu, tentu berdampak,” ujarnya.

Tjok Pemayun mengatakan, untuk tahun 2025, Bali menargetkan 6 juta sampai 6,5 juta kunjungan wisman ke Bali. Ia menegaskan bahwa pariwisata Bali tidak hanya mengejar kuantitas jumlah pengunjung tapi juga kualitas wisatawan yang datang demi mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

”Yang terpenting bukan itu saja, yang kita harapkan adalah wisman dengan long stay lebih lama, spending money lebih banyak serta respek dengan  budaya dan masyarakat lokal,” tutupnya.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.