Kenapa Turis Asing Bisa Tinggal Lebih Lama di Thailand? Ini 3 Alasannya
ihgma.com – Thailand daftar destinasi yang populer dikunjungi oleh wisatawan asing dari berbagai negara, khususnya dari Asia Tenggara.
Ada yang datang untuk menikmati pemandangan pantai, ada yang datang untuk berbelanja sekaligus mengunjungi kuil-kuil, dan ada pula yang datang untuk menonton konser. Banyak hal yang mendorong wisatawan asing untuk tinggal lebih lama di Negeri Gajah Putih ini.
Selain daya tarik budaya dan atraksi wisata yang ditawarkan, ada beberapa faktor yang mendukung durasi masa tinggal turis di Thailand lebih lama. Simak selengkapnya, dikutip dari CNN Travel dan berbagai sumber, Minggu (4/8/2024):
Faktor yang dukung masa tinggal wisatawan asing di Thailand
1. Visa 180 hari tinggal
Wisatawan asing yang memenuhi syarat berkesempatan tinggal sampai 180 hari per kunjungan, menurut Kantor Perdana Menteri Thailand (DTV). Visa ini berlaku selama lima tahun, dengan basis multiple entry.
Setiap wisatawan asing yang memegang visa ini harus meninggalkan Thailand saat periode 180 hari tersebut habis. Nantinya, masa tinggal tersebut akan diatur ulang saat mereka kembali masuk ke Thailand.
Visa ini ditujukan untuk pekerja jarak jauh dan wisatawan asing yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama di Thailand.
Tidak hanya itu, visa ini juga ditujukan bagi pekerja nomaden, wisatawan asing yang hendak ikut pelatihan Muay Thai, wisatawan asing yang ikut kelas memasak, ataupun yang datang ke Thailand untuk perawatan medis jangka panjang.
Wisatawan asing yang ingin mendapatkan jenis visa ini harus punya dana minimal 500.000 baht, atau sekitar Rp 229 juta. Selain itu, harus menunjukkan dokumen tujuan kunjungan, surat dari pusat medis, atau bukti status pekerjaan di luar Thailand.
2. Bebas visa diperluas
Dikutip dari BBC, Minggu (4/8/2024), sejak Juli 2024 lalu Pemerintah Thailand telah memperluas skema bebas visa dari yang tadinya 57 negara menjadi 93 negara.
Pelaku perjalanan asing dari negara-negara tersebut bisa tinggal di negara ini hingga 60 hari tanpa visa. Kebijakan ini merupakan bagian dari rencana untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Namun, sejumlah pemangku kepentingan khawatir bila infrastruktur di Thailand mungkin belum cukup untuk memenuhi permintaan pelaku perjalanan.
“Jika banyak orang yang datang, artinya negara ini secara keseluruhan… harus menyiapkan sumber daya untuk menyambut mereka,” ucap President Thai Tourism Promotion Association, Kantapong Thananuangroj, dilansir Kompas dari BBC.
3. Bekerja sembari berlibur
Menurut Direktur Intelijen dan Pemasaran di perusahaan data perjalanan, ForwardKeys, Olivier Ponti, banyak destinasi yang telah meluncurkan visa baru guna mengakomodasi pekerja jarak jauh yang meningkat.
Hal memudahkan pelaku perjalanan untuk bekerja sembari menikmati waktu luang mereka sehingga mendukung mereka untuk tinggal lebih lama di destinasi yang dituju.
“Khususnya, visa yang memperbolehkan kunjungan berkali-kali, memiliki masa berlaku lebih lama, dan yang memperbolehkan anggota keluarga untuk mendampingi pemegang visa selama perjalanan, terbukti berhasil menarik minat wisatawan yang tinggal lama,” kata Ponti, dilansir dari CNN Travel.
Faktor lain yang turut berperan dalam hal keinginan untuk tinggal lebih lama di suatu destinasi, lanjut dia, seperti kualitas hidup, biaya hidup, praktik keberlanjutan nasional dan lokal, serta manfaat pajak.