Kelas Menengah Indonesia Turun, Sandiaga Sebut Minat Berwisata Tetap Tinggi

0

ihgma.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kelas dalam lima tahun terakhir. Penurunan kelas menengah Indonesia tersebut terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian ekonomi, kenaikan biaya hidup, dan lain-lain.

Meski ada penurunan kelas menengah Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan keinginan untuk bepergian atau traveling masih tetap tinggi. Hanya saja, ada sedikit pergeseran tren wisatawan, di mana mereka lebih mencari destinasi wisata yang terjangkau atau ramah di kantong.

“Yang menarik, keinginan untuk traveling tetap tinggi, tapi menyesuaikan dengan situasi kantong mereka. Jadi, walaupun turun (kelas menengah), tapi tetap suka traveling,” ujar Sandiaga seperti dikutip dari Kumparan.

Sandiaga menambahkan, para kelas menengah dan juga Gen Z menganggap bahwa healing adalah hal yang masih tetap diprioritaskan. Hal ini pun bisa dilihat dari data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan sambutan dalam acara Webinar Nasional tiket.com di Wisma Barito Pacific II, Selasa (10/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan sambutan dalam acara Webinar Nasional tiket.com di Wisma Barito Pacific II, Selasa (10/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

“Terbukti dari data point yang kita koleksi. Keinginan travel itu masih tinggi, tapi memang jenis produk wisatanya itu jauh lebih rendah harganya maupun biayanya, dan lokasinya lebih di sekitar mereka,” kata Sandiaga.

Paket Wisata yang Terjangkau

Untuk itu, Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya sedang berfokus untuk menggarap potensi-potensi yang ada, khususnya di desa wisata. Saat ini, ada banyak desa wisata di Indonesia yang bisa dikembangkan dengan menghadirkan paket-paket wisata yang terjangkau untuk wisatawan.

“Makanya kita kembangkan produk-produk wisata desa yang tidak terlalu membebani keuangan mereka,” katanya.

Dalam pengembangan paket wisata tersebut, Kemenparekraf akan tetap mengedepankan aspek personalize, localize, customize, dan smaller in size. Selain itu, untuk menjawab tantangan saat ini, ada satu aspek lain yang juga akan ditambahkan.

“Ditambah lagi lite on the pocket, karena tantangan-tantangan perlambatan ekonomi, dan pelemahan daya beli. Jadi, paket-paket wisata yang lebih terjangkau bisa masuk ke dalam bujetnya milenial dan Gen Z ini yang akan semakin populer,” pungkas Sandiaga.

Leave A Reply

Your email address will not be published.