Kapal Pesiar Listrik Siap Meluncur 2030, Punya Panel Surya Raksasa!
ihgma.com, Jakarta – Konsep kapal pesiar listrik terbaru yang akan berlayar pada tahun 2030 telah diungkap. Inovasi armada ini adalah layar panel surya raksasa yang bisa dilipat ke dalam.
Dilansir Detik Travel dari CNN pada Jumat (7/7/2023), perusahaan Hurtigruten dari Norwegia mengungkap rencana pembangunan kapal pesiar listrik tanpa emisi. Tak hanya itu, layarnya pun dapat ditarik ke dalam dengan dilapisi panel surya.
Perusahaan saat ini memiliki delapan kapal pesiar, masing-masing berkapasitas 500 penumpang. Mereka melakukan perjalanan di sepanjang pantai Norwegia dari Oslo ke Lingkaran Arktik.
Meski tergolong perusahaan kecil, CEO Hedda Felin berharap inovasi ini dapat menginspirasi seluruh industri maritim.

Proyek yang diberi nama “Sea Zero” ini awalnya diumumkan pada Maret 2022. Dari sana Hurtigruten, bersama 12 mitra dan lembaga penelitian SINTEF yang berbasis di Norwegia, telah mengeksplorasi solusi teknologi yang dapat membantu mencapai perjalanan laut bebas emisi.
Desain yang dihasilkan sebagian besar akan menggunakan baterai 60 megawatt yang dapat diisi di pelabuhan dengan energi bersih. Karena, energi terbarukan menyumbang 98% dari sistem kelistrikan Norwegia.
Gerry Larsson-Fedde, SVP operasi kelautan untuk Hurtigruten, memperkirakan baterainya akan memiliki jangkauan 300 hingga 350 mil laut. Itu setara dengan 11 hari perjalanan pulang pergi.
Untuk mengurangi ketergantungan pada baterai, saat berangin, tiga layar yang dapat ditarik akan muncul dari geladak. Layar itu dapat mencapai ketinggian maksimum 50 meter.
Layar itu dapat menyesuaikan secara otomatis, menyusut atau mengubah sudutnya untuk menangkap angin paling banyak. Dia menambahkan bahwa layar akan ditutupi panel surya seluas 1.500 meter persegi yang akan menghasilkan energi untuk mengisi ulang baterai saat berlayar dan level baterai akan ditampilkan di sisi kapal.
Nantinya, kapal pesiar itu akan dilengkapi dengan 270 kabin untuk menampung 500 tamu dan 99 awak. Bentuknya yang ramping akan mengurangi hambatan udara, membantu mengurangi penggunaan energi lebih jauh.
Industri pelayaran menyumbang sekitar 3% dari emisi gas rumah kaca buatan manusia global, menurut Organisasi Maritim Internasional (IMO). Pada tahun 2018, IMO memperkenalkan target untuk mengurangi hingga setengahnya pada 2050.