Jakarta Setiabudi Internasional Alokasikan Capex Rp700 Miliar untuk Lima Tahun Kedepan
ihgma.com, Jakarta – PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai Rp700 miliar untuk 5 tahun ke depan. Adapun realisasi capex tahun ini diperkirakan mencapai Rp215 miliar.
Anton Goenawan, Direktur Keuangan JSPT, mengemukakan, komponen terbesar capex pada tahun ini adalah untuk penyelesaian dua hotel perseroan di Bali, yaitu Hyat Regency Bali Hotel dan Andas Bali Hotel. Untuk kedua proyek tersebut, capex yang diperlukan mencapai Rp108 miliar pada tahun ini.
“Kendati Hyat Regency Bali Hotel sudah dibuka dan beroperasi penuh pada 2019 dan Andas Bali Hotel sudah beroperasi sejak April tahun ini, akan tetapi retensi proyek di kedua hotel tersebut masih terus berjalan karena masih ada kemungkinan kontraktor proyek menyempurnakan bangunan kedua hotel tersebut dalam waktu satu dua tahun ini,” papar Anton dalam acara paparan publik virtual di Jakarta, Kamis (02/12/2021) seperti dilansir Industry.
Selanjutnya, capex perseroan yang digunakan untuk membiayai penyelesaian beberapa proyek residensial pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp49 miliar. “Kami juga mengalokasikan capex untuk pekerjaan proyek-proyek ritel di Mega Kuningan sebesar Rp38 miliar pada tahun ini,” tutur Anton.
Dengan demikian, proyek-proyek penting dan strategis yang telah diluncurkan JSPT pada 2021 adalah peresmian Hotel Andaz Bali pada 9 April 2021. Hotel ini merupakan resor Andaz pertama di Asia. Andaz Bali memiliki 149 kamar termasuk 18 Garden Villas dan 4 Beach Villas, yang dirancang oleh arsitek internasional Tierra Design dan perusahaan desain interior Jepang Spin Design Studio.
One Satrio lifestyle ritel yang terdapat di Mega Kuningan dengan luas leasable area ± 8.700 m2 yang terintegrasi dengan ruang terbuka hijau telah melaksanakan groundbreaking pada tanggal 8 Juli 2021 yang merupakan bagian dari rencana pembangunan tahap pertama dari Superblock di kawasan CBD Mega Kuningan dengan lahan seluas 3,8 Ha. Lifestyle ritel ini diharapkan sudah mulai beroperasi pada akhir tahun 2022.
Puri Botanical telah mengembangkan sebuah cluster baru : Lavender yang terdiri dari 70 unit rumah tapak 2 lantai dengan luas tanah 50 – 60 m2 dan luas bangunan 62 – 66 m2 .
Pembangunan Savanna Sumatera : kawasan hunian terpadu seluas 667 Ha di Deli Serdang, Selatan kota Medan. Soft launching perdana cluster Ananta seluas ± 5 Ha telah dilaksanakan pada tanggal 19 September 2021. Cluster Ananta terdiri dari 433 rumah tinggal dan 42 ruko.
Di bagian Timur Yogyakarta dikembangkan Hyarta EcoVillage, komplek perumahan premium seluas 4,7 Ha dengan konsep serene living experience yang terdiri dari 120 rumah dan 9 ruko eksklusif.
Hingga kini, JSPT memiliki persediaan land bank seluas 822,8 hektar yang tersebar di pulau Jawa, Belitung – Bangka Belitung, Labuan Bajo – Nusa Tenggara Timur, Natuna – Kepulauan Riau, Bali dan Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Menurut Anton, pendapatan perseroan pada periode Januari-September 2021 mengalami penurunan 24% menjadi Rp326 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2020. Sekitar 50% dari pendapatan tersebut dikontribusikan oleh divisi hotel, serta 37% dikontribusikan oleh divisi ritel dan office. Adapun divisi residensial mengkontribusikan sebesar 13%.
Per September 2021, pendapatan devisi residensial naik sebesar Rp10,18 miliar atau 32%. Sedangkan pendapatan divisi office-ritel dan divisi hotel masing-masing mengalami penurunan 28,6% dan 28%.
Laba kotor perseroan per September 2021 tercatat sebesar Rp187,8 miliar, atau 58% dari pendapatan. Perseroan juga membukukan EBITDA yang negatif sebesar Rp19,3 miliar. Penurunan EBITDA terbesar dikontribusikan oleh divisi hotel, terutama dari hotel-hotel di Bali karena hilangnya pendapatan karena pulau Bali ditutup dari wisatawan mancanegara selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, JSPT per September 2021 mengalami rugi bersih Rp185,2 miliar. Kontribusi terbesar kerugian ini adalah beban depresiasi yang sangat tinggi, terutama karena Hotel Hyatt Regency Bali yang baru selesai dibangun dan mulai beroperasi penuh di tahun 2019 dan Hotel Andas Bali yang mulai beroperasi sejak April 2021.
“Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah situasi mendatang ini, perseroan akan terus melaksanakan strategi diversifikasi untuk mengoptimalkan kinerja,” imbuh Anton. (Abraham Sihombing)