Hotel Mewah Ini Gunakan Ribuan Tanaman Asli sebagai Air Purifier
ihgma.com – Sepanjang 2020 lalu, grup hotel global mewah asal Singapura, Pan Pacific Hotel Group (PPHG), menghabiskan dana sekitar Rp 500 miliar untuk merenovasi Hotel Marina Mandarin di Teluk Marina, Singapura.
Mereka me-rebranding hotel itu menjadi Parkroyal Collection Marina Bay. Oleh PPHG, merek Parkroyal Collection dikhususkan untuk properti yang mengusung nilai-nilai sustainability, wellness, dan desain yang ikonik.
Nilai sustainability sudah diterapkan hotel bintang lima ini sejak masa renovasi. PPHG memutuskan tak mengubah struktur lama bangunan demi menghemat emisi karbon. Sebab, dengan menghancurkan dan membangun ulang, produksi emisi karbon dari transportasi material dan penggunaan alat-alat diesel menjadi masif.
Meskipun mempertahankan struktur bangunan lama, mereka mengusung konsep yang sama sekali baru, yakni “Taman di Dalam Hotel”.

Konsep “Taman di Dalam Hotel” yang memiliki 583 kamar ini mulai terasa saat kami memasuki mulut hotel, tepatnya di area concierge. Sebuah dinding 13 meter dengan tanaman hijau yang menjalar berdiri menyambut.
Dinding ini menjadi semacam ‘teaser’ dari apa yang bakal ditemukan tamu hotel di baliknya.
Lebih dari Dua Ribu Tanaman
Untuk melakukan transaksi, tamu hotel harus naik lift ke resepsionis yang berada di lantai empat. Pada saat inilah Parkroyal Collection Marina Bay memamerkan konsep “Taman di Dalam Hotel”-nya.
Tamu dibawa naik dengan lift transparan. Sepanjang perjalanan ke atas, orang-orang yang ada di dalam lift bisa melihat teras bertingkat yang dipenuhi tanaman hijau dan pepohonan. Mirip mendaki lembah, tapi minus ngos-ngosan.

Sampai di lantai empat, ada sebuah sky bridge yang menyambut. Ujung dari sky bridge itu adalah resepsionis, tempat tamu bertransaksi.
Disarankan untuk tidak buru-buru mencapai lobi. Tanpa perlu diberi tahu, alasannya sudah jelas tampak di depan mata: Ada pemandangan yang begitu sayang untuk dilewatkan.
Pertama, sebuah atrium yang menjulang tinggi. Inilah ciri khas karya almarhum John Portman, arsitek asal AS yang merancang tempat ini.
Portman memang suka membuat atrium yang menjulang, seperti yang bisa ditemukan di Hyatt Regency Atlanta. Di Singapura, ada empat bangunan yang dirancang oleh arsitek neo-futuris ini. Parkroyal Collection Marina Bay adalah salah satunya.
Dari pangkal sky bridge itu, tamu hotel bisa menyapu pandangan hingga ke lantai teratas, yakni lantai 21, bahkan hingga ke atap transparan. Dari atap itu, cahaya matahari jatuh ke instalasi seni karya Richard Lippold, seniman kondang Amerika Serikat yang dikenal suka menggunakan bahan-bahan metal dalam membuat karyanya.

“Kalau dilihat, instalasi ini seperti koin-koin yang berjatuhan dari langit. Koin-koin itu jatuh tepat di atas resepsionis, tempat tamu dan hotel bertransaksi,” kata Clarabelle Chew, Marketing Communications Manager Parkroyal Collection Marina Bay, seperti dikutip dari kumparan.
Pemandangan kedua adalah bird-eye view dari tumbuhan dan pepohonan yang ada di teras-teras sepanjang lantai satu sampai empat tadi. Untuk mata yang membutuhkan istirahat, memandang tumbuhan hijau yang lebat di teras lantai satu sampai empat adalah hal yang tepat. Namun, fungsi sekitar 2.400 tumbuhan itu bukan hanya untuk menyegarkan mata.
“Tanaman-tanaman ini juga berfungsi sebagai air purifier alami,” kata Clarabelle.
Ada 60 varietas di hotel ini. Semuanya adalah jenis yang bisa bertahan hidup di dalam ruangan.
Pengelola hotel menggunakan sistem irigasi yang tidak akan mengganggu tamu dan membuat mereka lebih hemat air, yakni sistem drip. Jadi, air secara konstan menetesi tanaman-tanaman ini.
Hotel Berkelanjutan

Sistem irigasi menetes hanyalah salah satu dari berbagai aspek berkelanjutan yang diusung Parkroyal Collection Marina Bay.
Ingat lift-lift transparan tadi? Semuanya digerakkan oleh 210 panel surya. Tak hanya itu, panel surya tadi juga menjadi sumber daya lampu darurat.
Di kamar, ada teknologi sensor gerakan untuk menghemat penggunaan pendingin udara. Tidak ada card slot. Ketika tamu terdeteksi masuk, AC akan mendinginkan suhu. Ketika tamu terdeteksi keluar pintu, kerja AC akan otomatis berkurang, suhu kamar menjadi lebih hangat.
Parkroyal Collection Marina Bay juga tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai. Untuk menyediakan air minum, mereka menanam dispenser air di semua kamar.
“Dispenser ini mengeliminasi penggunaan satu juta botol plastik per tahun. Biaya pemasangannya tidak murah, tapi kami memutuskan benar-benar go green,” ujar Clarabelle.

Selain itu, Parkroyal Collection Marina Bay juga tidak lagi menggunakan wadah-wadah plastik kecil untuk amenities. Mereka menggunakan botol permanen yang diklaim mengganti penggunaan 360 ribu wadah plastik sekali pakai.
Di kamar mandi, mereka mengganti shower yang memiliki aliran lebih pelan. Kalau shower kebanyakan menyemprotkan air 27 liter per menit, shower di hotel ini hanya 9 liter per menit.
Pertanian Urban yang Menyuplai Restoran
Di Parkroyal Collection Marina Bay, ada kebun yang diklaim sebagai salah satu urban farm terbesar di Central Business District Singapura. Kebun ini punya lebih dari 60 varietas sayur mayur, herba, dan edible flower.
Urban farm ini menyuplai kebutuhan dedaunan untuk restoran hotel yang dinamai Peppermint, spa, dan bar yang dinamai Portman’s bar. Apa yang ditanam kebun tersebut direncanakan setiap tiga bulan, disesuaikan dengan tema tiga bulanan restoran Peppermint.
Parkroyal Collection Marina Bay menggandeng organisasi wirausaha sosial Edible Garden City untuk memastikan kebun ini dikelola dengan benar.
Fasilitas Hotel

Setiap kamar di Parkroyal Collection Marina Bay memiliki balkon privat. Kamar dengan type Lifestyle Premier Room, balkon privatnya menghadap ruas jalan raya, yang juga merupakan sirkuit Formula 1 Grand Prix Singapura.
Yang menarik dari kamar ini adalah sebuah daybed yang menempel di bay window kamar. Cocok untuk tempat membaca hingga sekadar bengong dan menikmati sayup-sayup suara perkotaan.
Selain restoran dan bar yang ada dalam ruangan, hotel ini juga punya kolam renang dengan panjang 25 meter di lantai lima. Saat petang hingga malam, tamu disuguhkan suasana romantik khas perkotaan: cahaya lampu. Ada 1.380 lampu fiber optik menyala dari dalam kolam.
Di teras kolam renang juga ada Skyline Bar, bar outdoor dengan pemandangan gedung-gedung Singapura. Bar ini menempel pada Collection Club Lounge, lounge terbatas hanya untuk tamu yang menginap di kamar tertentu atau membayar lebih.
Tamu bisa bersantai menikmati pemandangan Teluk Marina sambil mencoba menu sarapan, afternoon tea, hingga evening cocktail di sini.
Untuk aspek wellness, ada spa St. Gregory yang menyediakan berbagai jenis treatment, mulai dari tradisional hingga modern. Ada pula ruangan gym yang buka 24 jam.
Kalau ingin shopping, tamu punya akses langsung ke mall Marina Square, tanpa keluar hotel. Selain itu, beberapa atraksi turisme ikonik Singapura juga dekat, seperti Merlion, Singapore Flyer, Singapore Art Museum, hingga Esplanade Theatre.