Harga Tiket Ferry Batam – Singapura Turun, Kadisbudpar Target Soal Wisman, Berapa?
ihgma.com, Batam – Harga tiket kapal fery Batam – Singapura yang turun setidaknya membawa angin segar untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Kebijakan ini diambil untuk mendorong sektor pariwisata yang sempat lesu akibat pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi di kota industri ini.
Meski penurunan ini belum signifikan, namun Kadispar Batam, Ardiwinata tetap menyambut baik langkah tersebut sebagai upaya menarik lebih banyak wisman ke Batam.
“Kami berharap penurunan harga bisa lebih dari Rp30 ribu. Saat kami mendengar ada penurunan, kami pikir Rp300 ribu, tapi ternyata hanya Rp30 ribu. Meski begitu, kami tetap merespons positif. Apapun langkah yang diambil saat ini, yang penting ada hasilnya,” ujar Ardiwinata, seperti dikutip dari Tribun Bali pada Selasa (8/10/2024).
Meskipun penurunan harga tiket belum terlalu besar, hal ini masih dapat membantu mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Batam.
“Saat ini, setiap bulannya kita mencatat sekitar 100 ribu kunjungan wisatawan. Dengan turunnya harga tiket ini, kami berharap bisa mencapai 150 hingga 200 ribu kunjungan per bulan, sehingga target 2024 dapat tercapai,” tambah Ardiwinata.
Dengan harga tiket kapal Batam – Singapura yang lebih terjangkau, Disbudpar Batam menargetkan untuk meraih 800 ribu kunjungan hingga akhir tahun 2024.
Kemudian pemberlakuan VoA khusus di Kepulauan Riau menjadi peluang bagi Pemko Batam untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing.
VoA ini kini diberlakukan untuk pelancong dari negara Kolombia, Suriname, dan Hongkong.
Meski demikian, Batam juga berharap agar negara-negara dengan kontribusi besar, seperti China, India, Jepang, dan Korea, juga dapat dimasukkan dalam daftar VoA.
“Pak Wali Kota meminta agar negara-negara yang selalu memberikan kontribusi besar terhadap kunjungan wisatawan ke Batam seperti China, India, Jepang dan Korea segera dimasukkan dalam kebijakan ini. Namun, untuk saat ini, VoA baru diberikan kepada Kolombia, Suriname dan Hongkong,” ungkapnya.
Selain itu, Pemko Batam juga menunggu regulasi yang memungkinkan pemegang visa bebas dan izin tinggal tetap masuk ke Indonesia, yang akan mendukung target wisatawan.
Selain itu, mereka telah menyiapkan acara seperti BIMAC, Batam Golf Tournament, dan berbagai kegiatan MICE untuk menarik wisatawan.
“Kami juga menanti momen libur Natal yang biasanya menarik wisatawan dari Malaysia dan Singapura untuk berlibur ke Batam,” pungkas Ardiwinata.
Dengan beragam langkah strategis ini, Pemerintah Kota Batam optimis mampu mencapai target 1,5 juta kunjungan wisatawan pada akhir tahun 2024.