Garuda Wisnu Kencana sebagai Diplomasi Pariwisata
ihgma.com, Denpasar – Secara umum pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain, meninggalkan tempat semula baik direncanakan atau bukan untuk mencari nafkah, melainkan sekedar untuk bersantai, atau kegiatan santai untuk memenuhi berbagai keinginan.
Menurut Gamal (2002), pariwisata didefinisikan sebagai bentuk. suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
Sebelum kita membahas sejarah patung GWK, mari kita lihat terlebih dahulu profil patung ikon besar Bali ini. Menurut informasi Dinas Pariwisata Badung, patung GWK berdiri di atas bukit kapur setinggi 263 meter di atas permukaan laut di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang luasnya sekitar 250 hektar. Presiden Jokowi meresmikan patung maskot megah Bali ini pada 22 September 2018.
Patung GWK memiliki tinggi 121 meter dan berat 4.000 ton, serta terbuat dari bahan tembaga, baja, dan kuningan. Lebih tinggi dari Patung Liberty (93 meter), patung GWK bisa dilihat hingga jarak 20 kilometer, sehingga bisa dilihat dari Kuta dan Nusa Dua.
Patung GWK adalah patung Dewa Wisnu yang menunggangi burung Garuda. Dibangun setinggi 75 meter dan tinggi pondasi 70 meter, lebar sayap burung garuda 66 meter. Patung yang menggambarkan Dewa Wisnu menunggangi burung Garuda ini dibuat oleh I Nyoman Nuarta dalam kurun waktu 28 tahun.
Mengutip dari berita Kumparan, tahun 2024 menjadi tahun yang spesial untuk Indonesia, terutama Bali. Seperti yang kita tahu bahwa di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana bukan pertama kali diadakan acara kenegaraan yang bersifat internasional, sebelumnya ada IMF tahun 2018, Gala Dinner G-20 di tahun 2022 dan yang terbaru adalah Gala Dinner 10th World Water Forum di Mei 2024 kemarin.
Banyak tamu undangan dari mancanegara yang hadir dalam acara tersebut. Ajang WWF juga menjadi ajang untuk menampilkan beragam kuliner dan tradisi budaya nusantara, serta kolaborasi bisnis yang dimanfaatkan miliarder asal negeri Paman Sam, Elon Musk, untuk meluncurkan layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod pada tanggal 19 Mei 2024 dan pada malam hari mengikuti jamuan makan malam di GWK. Miliarder ini memanfaatkan momen yang tepat untuk melanjutkan bisnisnya di Indonesia hingga dunia.
Kesuksesan Gala Dinner G-20 dan WWF memberikan apresiasi bagi Indonesia di kancah politik dunia sejalan dengan tujuan negara dalam memajukan perdamaian dunia. Tentu ini menjadi nilai plus bagi pariwisata Indonesia, terutama Bali sendiri. Akan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk mengunjungi GWK ini.