Begini Strategi Pemkab Badung dalam Perkuat Wisata Budaya di Bali
ihgma.com, Jakarta – Keindahan alam Bali sudah terkenal di seluruh dunia. Tidak terkecuali Kabupaten Badung, yang bukan hanya memiliki kekayaan alam memukau, namun juga kaya akan budaya dan keramahan masyarakatnya.
Badung menjadi primadona wisata yang digemari wisatawan lokal maupun mancanegara. Melihat potensi tersebut, pemerintah setempat tak hanya ingin menjadikan Badung sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai tujuan wisata edukasi yang kaya budaya.
Langkah awal yang dilakukan Pemkab Badung adalah memetakan dan mendokumentasikan budaya lokal secara menyeluruh. Hal ini dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, seperti budayawan, akademisi, dan masyarakat lokal.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan program-program pelestarian budaya lokal. Langkah selanjutnya adalah pembinaan dan pengembangan kepada para seniman dan budayawan lokal.
Berbagai kegiatan seperti pelatihan, workshop, dan festival budaya akan diadakan untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas mereka.
Dengan langkah tersebut, tentunya Badung akan menjadi destinasi wisata edukasi yang tak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam, tetapi juga memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang budaya lokal yang unik dan berharga.
Sementara dalam rangka memperkenalkan budaya lokal yang kaya, Badung memanfaatkan berbagai media, baik media massa maupun media sosial, untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Mengutip CNBC Indonesia, berikut sejumlah kebudayaan lokal yang ada di Pemkab Badung
1. Tradisi Siat Yeh di Desa Adat Jimbaran
Tradisi ini mempertemukan dua sumber mata air suci, Pantai Suwung (air rawa) di timur dan Pantai Segara di barat, dan dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Nyepi.
2. Tradisi Kebo Dongol di Desa Adat Kapal
Tradisi sakral ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali di Pura Kahyangan Jagat Dhalem Bangun Sakti.
3. Tradisi Ngaturang Bija di Desa Darmasaba
Tradisi ini dilaksanakan saat Upacara Ngenteg Linggih di pura, dan dilakukan oleh warga Banjar Cabe, Manesa, Darmasaba, dan Panenjoan.
4. Tradisi Mekotek di Desa Munggu
Tradisi warisan leluhur ini dirayakan pada Hari Raya Kuningan dengan menampilkan tarian khas Mekotek.
5. Tradisi Perang Tipat
Tradisi ini merupakan bagian dari ritual keagamaan di Pura Kapal dan diawali dengan upacara persembahyangan bersama.
Tak hanya itu, beberapa tradisi di Badung juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Sebagai informasi Kabupaten Badung kini dipimpin oleh Bupati I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa memiliki 6 wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Mengwi, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Petang. Terdapat juga 62 desa/kelurahan serta 12 desat adat.
Ibu kota Badung berada di Mangapura. Kabupaten ini terletak membujur dari tengah hingga selatan Pulau Bali.Kabupaten Badung memiliki luas wilayah sebesar 418,52 km².
Daerah Badung meliputi Kuta dan Nusa Dua, objek wisata yang terkenal di Bali. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Badung sebanyak 530.226 jiwa.
Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18.
Secara administratif, wilayah Kabupaten Badung berbatasan dengan beberapa wilayah kabupaten/kota di Bali, yaitu bagian utara dengan Kabupaten Buleleng, timur dengan Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar, selatan dengan Samudera Hindia, serta barat dengan Kabupaten Tabanan.