Banyak Wisatawan Korban Dumping Tour di Seoul Ini Langkah Tegas Pemerintah Setempat

0

ihgma.com, Jakarta – Dumping tour mengancam reputasi Seoul, sebagai destinasi wisata populer di dunia. Beberapa wisatawan pun menjadi korbannya. Pemerintah setempat pun mengambil tindakan tegas terhadap hal tersebut

Dumping tour mengacu pada paket wisata di mana wisatawan dibawa dan dipaksa membeli produk-produk mahal, termasuk barang-barang bebas bea, suplemen nutrisi dan kosmetik. Selain itu, wisatawan juga harus mengeluarkan biaya ekstra ketika mengikuti kegiatan tur opsional. Padahal mereka mengunjungi  tempat wisata yang biaya masuknya gratis. Paket wisata juga menjamin kunjungan ke tempat tersebut.

Dumping tour ini melibatkan juru bahasa pemandu wisata yang tidak memenuhi syarat sebagai   tour conductorMereka adalah warga negara asing yang tidak memiliki izin pemandu wisata yang sah, yang dipekerjakan oleh agen tur domestik. Mereka memperoleh pendapatan utama dari komisi toko.

Tindakan tegas pemerintah kota Seoul

Korban dumping tour di Seoul semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu pemicunya agen pariwisata lokal yang semakin berupaya memanfaatkan wisatawan Tiongkok. Terutama setelah pemerintah Tiongkok mencabut larangan perjalanan kelompok ke Korea yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun pada bulan Agustus.

Sejak awal Oktober, pemerintah Kota Seoul mengumumkan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dumping tour. Hal ini tentu merusak reputasi kota Soeul yang sedang memulihkan pariwisata pascapandemi.

Kepala biro tur dan olahraga Seoul City, Kim Young Hwan, mengatakan akan terus melakukan upaya untuk memberantas praktis ilegal tersebut. “Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Seoul diperkirakan meningkat menjelang akhir tahun. Kami memastikan bahwa setiap wisatawan dapat menikmati waktu mereka di sini dan kembali hanya dengan kenangan indah di Seoul,” katanya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Tempo.

Petugas berwenang juga telah melakukan penindakan di seluruh lokasi wisata utama di Distrik Jung pada 12 Oktober , dan Distrik Jongno pada 26 Oktober. Mereka menemukan satu tour conductor yang tidak memenuhi syarat dan tiga sitting guideSitting guide mengacu pada pemandu berlisensi yang disewa untuk duduk di bus wisata, alih-alih membimbing para wisatawan, jika terjadi penindakan oleh petugas.

Selanjutnya, petugas berwenang juga akan melakukan inspeksi lagi di tempat-tempat wisata di Distrik Mapo. Selain itu mereka akan menginspeksi lebih lanjut seluruh pusat perbelanjaan dan toko bebas bea, tanpa pemberitahuan sebelumnya mulai bulan November.

Leave A Reply

Your email address will not be published.