Banyak Wisatawan Ikut Nyepi di Bali, Okupansi Hotel Tembus 70%

0

ihgma.com, Denpasar – Hari Raya Nyepi ternyata menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata dan ikut merasakan kesunyian selama 24 jam penuh dengan menginap di hotel.

Paket silent day atau paket menginap di hotel saat Nyepi memang selama ini menjadi salah satu momentum yang banyak dimanfaatkan oleh hotel di Bali untuk menarik tamu. Banyak hotel membuat paket tersebut karena setiap tahun selalu diminati oleh wisatawan.

Terlihat dari tingginya reservasi yang diterima hotel – hotel di Bali untuk masa menginap saat hari raya Nyepi, sehingga diproyeksikan tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali bisa diatas 70%.

Marketing Komunikasi Hotel Aston Kuta, Ikha Dewi menjelaskan paket silent day yang ditawarkan Aston diminati oleh wisatawan, terlihat dari reservasi yang masuk sejak sepekan menjelang Nyepi.

“Untuk okupansi hotel saat nyepi di angka 70%. Kami memang membuka paket menginap selama Nyepi. paket yang kami tawarkan yakni paket 3 hari 2 malam,” jelas Ikha seperti dikutip dari Bisnis, Jumat (8/3/2024).

Director of Marketing Communications Doss Renaissance Bali Nusa Dua Resort, Dewi Karmawan menjelaskan okupansi hotelnya saat Nyepi tembus 95%, memperlihatkan antusias wisatawan untuk datang ke Bali saat di momen sakral tersebut.

Selama Nyepi, tamu yang masuk berasal dari wisatawan mancanegara dan domestik. Bahkan wisman banyak yang sudah reservasi jauh hari sebelum Nyepi dan menginap hingga selesai Nyepi.

“Okupansi kami sekitar 95% saat Nyepi. Tamu kami cukup beragam, domestik dan mancanegara ada, bahkan banyak wisman yang sudah masuk dan menginap hingga selesai Nyepi,” ujar Dewi.

Walaupun menerima tamu saat Nyepi, pihak hotel menjamin para tamunya tidak akan melanggar ketentuan hari raya Nyepi, seperti aktivitas mereka hanya boleh di dalam kamar saja, tidak boleh keluar area hotel kecuali situasi darurat. Kemudian tidak membuat keributan di dalam hotel yang bisa mengganggu jalannya Nyepi.

Pemerintah juga akan mematikan jaringan internet pada telepon pintar atau kartu sim, diharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan tersebut dan tetap berada di dalam rumah selama 24 jam penuh. Upaya mematikan data seluler ini dari tahun ke tahun disambut positif oleh perusahaan penyedia jasa internet (provider), selama ini mereka mendukung dengan mematikan jaringannya di seluruh telepon pintar area Pulau Dewata.

Leave A Reply

Your email address will not be published.