Bali Ternyata Bukan Destinasi Liburan Favorit Turis Australia

0

ihgma.com – Turis asal Australia kerap disebut mendominasi kunjungan turis asing ke Indonesia, terutama di Bali.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Australia selalu masuk daftar lima besar turis asing ke Indonesia.

Kendati demikian, rupanya Indonesia, khususnya Bali, bukanlah destinasi liburan utama turis Australia. Bahkan, Indonesia hanya menempati urutan ketujuh, menurut riset terbaru yang dirilis Forum Pariwisata dan Transportasi (TTF) Australia.

Untuk diketahui, riset TTF mengungkapkan, sebanyak 75 persen warga Australia sudah merencanakan liburan musim panas. Adapun musim panas di Australia jatuh pada bulan Desember hingga Februari.

Riset tersebut mencari tahu besaran pengeluaran para warga Australia saat libur musim panas, rencana libur Hari Natal, dan lainnya.

Pada periode liburan ini, semakin banyak warga Australia berlibur, tak hanya di dalam negeri dan membantu pelaku wisata lokal, tetapi juga ke luar negeri.

“Bandara-bandara kami sudah sangat siap menghadapi periode sibuk ini dengan pelayanan selancar mungkin, dengan lebih banyak warga Australia berwisata ke luar negeri atau antar-negara bagian tahun ini, dibandingkan dengan tahun lalu,” kata CEO TTF Margy Osmond, seperti dikutip Kompas dari rilis resmi TTF, Minggu (17/12/2023).

Indonesia tak masuk 5 destinasi teratas

Persentase warga Australia yang bepergian meningkat dari 18 persen menjadi 16 persen dibandingkan musim panas tahun lalu.

Sementara mereka yang bepergian ke luar negeri naik dari 6,5 persen menjadi 14 persen. Adapun sekitar sepertiga warga memilih bepergian tidak jauh dari rumah mereka atau hanya di dalam negara bagian tempat tinggalnya.

Destinasi lokal terpopuler adalah Gold Coast. Sedangkan destinasi luar negeri terfavorit adalah Selandia Baru. Berikutnya, diikuti oleh Eropa dan Jepang.

Indonesia berada di peringkat tujuh, bersama Amerika Serikat, Kanada, China, dan Vietnam, seperti dikutip dari Newshub.

Bagi Osmond, fakta warga Australia masih memilih berlibur adalah sesuatu yang menggembirakan di tengah biaya hidup yang kian meningkat.

Meskipun, lebih dari setengah warga Australia mengatakan, tekanan dari tingginya biaya hidup juga berdampak pada perencanaan libur musim panas mereka.

Banyak dari mereka yang memendekan durasi liburan atau memilih akomodasi yang lebih murah.

“Warga Australia menempatkan perjalanan dan liburan dalam prioritas utama mereka ketika bicara soal pengeluaran non-esensial. Ini menunjukkan bahwa menikmati liburan bersama keluarga atau teman sangatlah penting,” ucapnya.

Adapun survei TTF dilakukan terhadap 2.000 warga Australia di atas 18 tahun selama 5-11 Desember.

Di antara responden, waktu populer melaksanakan liburan adalah pada pergantian tahun hingga 15 Januari 2024, yakni sebanyak 20 persen.

Sementera di urutan kedua adalah mereka yang memilih melakukan perjalanan sejak Minggh 17 Desember 2023 hingga Natal tiba dan mulai 1 Februari 2024. Keduanya dilakukan oleh 18 persen responden.

Leave A Reply

Your email address will not be published.