AS Tolak Masuk Turis yang Pakai Vaksin Asal China dan Rusia
ihgma.com, Washington, D.C – Amerika Serikat (AS) telah membuka pintunya bagi turis mancanegara yang sudah divaksin COVID-19. Namun ternyata tak semua jenis vaksin diterima negara ini.
Dilansir dari Associated Press, Senin (22/11/2021) banyak orang dilaporkan gagal masuk ke Negeri Paman Sam karena vaksin yang mereka gunakan tak diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat mencabut pembatasan perjalanan luar negeri pada November, AS mewajibkan orang dewasa yang datang ke negaranya untuk divaksin penuh. Vaksin yang digunakan ini harus yang disetujui FDA atau WHO. Di antara vaksin yang paling banya digunakan, ada dua vaksin yang tidak memenuhi kriteria.
Vaksin itu adalah Sputnik V dari Rusia dan vaksin CanSino dari China. Sputnik V sebenarnya telah diizinkan digunakan di lebih dari 70 negara. Sedangkan CanSino diizinkan di 9 negara.
Akan tetapi WHO masih menunggu lebih banyak data tentang kedua vaksin itu sebelum mengambil keputusan. Vaksin yang diakui FDA dan WHO menjalani pengujian dan peninjauan yang ketat untuk menentukan keamanan dan efektivitasnya.
Dari seluruh vaksin yang digunakan secara internasional, para ahli mengatakan beberapa kemungkinan tidak akan diakui oleh lembaga tersebut.
“Tidak semuanya akan dievaluasi dalam uji klinis dengan ketelitian yang diperlukan,” kata Direktur Eksekutif Pusat Akses Vaksin Internasional Johns Hopkins, Dr. William Moss seperti dilansir Detik Travel.
Pengecualian terhadap aturan AS adalah orang-orang yang menerima serangkaian lengkap vaksin Novavax dalam studi tahap akhir. AS menerima peserta yang menerima vaksin, bukan plasebo, karena itu adalah penelitian yang ketat dengan pengawasan dari dewan pemantau independen.
Sementara itu, AS juga mengizinkan masuknya orang-orang yang mendapat dua dosis kombinasi vaksin campur jenis apapun pada daftar FDA dan WHO.